Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Ini 6 Tempat untuk Memperingatinya

Kompas.com - 24/05/2023, 13:50 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

3. Taman Renungan Bung Karno 

Patung Bung Karno duduk di lapangan Pancasila yang disebut juga Taman Renungan di Ende, Nusa Tenggara Timur.KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Patung Bung Karno duduk di lapangan Pancasila yang disebut juga Taman Renungan di Ende, Nusa Tenggara Timur.

Selain di rumah pengasingan, Bung Karno juga merumuskan Pancasila di sebuah taman yang berlokasi di Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende. Taman ini kemudian dinamai Taman Renungan Pancasila.

Berdasarkan informasi dari Kompas.com (31/05/2020), di taman ini terdapat patung Bung Karno. Patung tersebut menggambarkan Bung Karno sedang duduk merenung di sebuah bangku di bawah pohon sukun yang bercabang lima.

Selain patung Bung Karno, adapula pohon sukun di area taman yang disebut sebagai Pohon Pancasila. Namun, pohon sukun tersebut bukanlah pohon asli saat Bung Karno merenung. 

Sebab, pohon sukun yang asli sudah tumbang sejak 1960. Pohon sukun yang dilihat pengunjung merupakan pohon yang ditanam pada 1981.

Baca juga:

4. Danau Kelimutu

Foto: Danau Kelimutu atau Danau Tiga Warna di Taman Nasional Kelimutu.Dokumen TN Kelimutu Foto: Danau Kelimutu atau Danau Tiga Warna di Taman Nasional Kelimutu.

Pada masa pengasingan, Bung Karno juga menyempatkan diri untuk menyapa warga Ende, sekaligus mengunjungi tempat wisata ikonik di NTT, yakni Danau Kelimutu.

Mengutip Kompas.com (01/06/2021), kunjungan ke obyek wisata tersebut menghasilkan sebuah naskah drama berjudul Rahasia Kelimutu. Kabarnya, naskah ini menjadi satu dari 12 naskah drama yang ditulis oleh Bung Karno selama di Kota Ende. 

Danau Kelimutu juga dikenal sebagai Danau Tiga Warna, karena mempunyai tiga buah danau kawah dengan warna air yang berbeda-beda. Lokasinya berada di Gunung Kelimutu, tepatnya di Kecamatan Kalimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, NTT. 

5. Monumen Nasional (Monas) 

Hasil revitalisasi sisi selatan lapangan Monumen Nasional, Selasa (22/6/2021)KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO Hasil revitalisasi sisi selatan lapangan Monumen Nasional, Selasa (22/6/2021)

Meskipun sudah puluhan tahun berlalu, masyarakat masih bisa melihat gambaran proses kelahiran Pancasila di Monas. Melansir laman parekraf, terdapat diorama yang menceritakan proses lahirnya Pancasila di Monas.

Diorama tersebut memperlihatkan sejumlah orang penting di Tanah Air sedang duduk di meja besar. Mereka digambarkan tengah berdiskusi mengenai pengesahan Pancasila sebagai dasar negara.

6. Desa Pancasila 

Desa Pancasila di Dompu, Nusa Tenggara Barat adalah pintu gerbang pendaki Gunung Tambora.KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Desa Pancasila di Dompu, Nusa Tenggara Barat adalah pintu gerbang pendaki Gunung Tambora.

Belum banyak yang mengatahui, bahwa ada sebuah kawasan bernama Desa Pancasila yang berada di kaki Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Meskipun tidak terkait secara langsung dengan kelahiran Pancasila, namun desa ini mencerminkan nilai luhur Pancasila.

Mengutip Kompas.com (1/6/2021), sejarah nama Desa Pancasila lantaran penduduk desa terdiri dari berbagai suku bangsa. Sama nilai luhur Pancasila, para penduduk yang tinggal di sana, hidup rukun serta menjunjung toleransi.

Pemberian nama Desa Pancasila terjadi sekitar 1980-an oleh Gubernur NTB kala itu. Keragaman suku di Desa Pancasila bermula pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto dimana terjadi program transmigrasi.

Pada program transmigrasi itu, banyak penduduk Indonesia dengan beragam latar belakang suku mendatangi Desa Pancasila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com