Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Koleksi Museum Multatuli, Ada Buku Asli "Max Havelaar"

Kompas.com - 30/05/2023, 21:05 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberanian Eduard Douwes Dekker alias Multatuli dalam menyibak kekejaman pemerintahan kolonial Belanda di Lebak, Banten, berdampak besar bagi masyarakat lokal.

Melalui buku berjudul Max Havelaar, Multatuli juga berhasil menginspirasi banyak pejuang kemerdekaan, seperti Raden Ajeng Kartini, Ir. Soekarno, dan Ahmad Soebarjo.

Baca juga: Museum Multatuli Rangkasbitung, Museum Anti Kolonialisme Pertama di Indonesia

"Raden Ajeng Kartini setelah membaca buku Max Havelaar kemudian menerbitkan buku Habis Gelap Terbitlah Terang," kata Edukator Museum Multatuli, Ginandar saat ditemui oleh Kompas.com di lokasi, Jumat (26/5/2023).

Saat ini bukti sejarah masuknya Belanda ke Lebak dan bangkitnya semangat masyarakat dalam memperjuangkan kemerdekaan bisa dilihat di Museum Multatuli.

Lokasinya ada di depan Alun-Alun Rangkasbitung, tepatnya di Jalan Alun-Alun Timur Nomor 8, Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.

Ginandar mengatakan bahwa ruang tata pamer Museum Multatuli dibagi menjadi dua bagian, yaitu ruang kolonialisme dan ruang anti-kolonialisme. Terdapat pula tujuh ruang yang dibagi berdasarkan tema periode sejarahnya.

Baca juga:

Koleksi di ruang tema kolonialisme

Ruang 1 Museum Multatuli.Dok. Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten. Ruang 1 Museum Multatuli.

Bagian Museum Multatuli yang masuk ke dalam tema kolonialisme yaitu ruang 1, 2, 3, dan 4. Di bagian ini, pengunjung akan diperlihatkan serangkaian polemik yang melibatkan masyarakat dan pemerintah kolonial Belanda.

Ruang 1 disebut juga dengan "Ruang Selamat Datang". Pengunjung akan disambut dengan mozaik wajah Multatuli dan salah satu kutipan Multatuli yakni "Tugas Manusia adalah Menjadi Manusia".

Berpindah ke ruang 2, yakni "Ruang Kolonialisasi", pengunjung bisa melihat replika kapal Amsterdam yang dibawa oleh Cornelis De Houtman saat berlabuh di Banten sekitar tahun 1596.

"Sebelum bangsa Belanda menginvasi seluruh wilayah di Nusantara, mereka pertama kali menancapkan jangkarnya di Pelabuhan Teluk Banten," kata Ginandar. 

Baca juga:

Halaman:


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com