Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2023, 17:25 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kegiatan mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas alam yang menyenangkan sekaligus menantang. 

Bagi pendaki pemula, khususnya perempuan, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan dan disiapkan sebelum melakukan pendakian. 

"Untuk pemula, secara spesifik perempuan, dan beberapa hal yang harus disiapkan sebelum mulai mendaki," ujar traveller sekaligus pendaki gunung Dinar Valentine, saat bincang-bincang di gelaran INDOFEST 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (4/6/2023).

Baca juga:

Berikut beberapa tips mendaki gunung bagi perempuan pemula, seperti Kompas.com rangkum dari traveller sekaligus pendaki Dinar Valentine dan Ayu Okta. 

Tips naik gunung bagi perempuan pemula

1. Latihan fisik

Dinar menyampaikan, sebelum membeli peralatan dan perlengkapan, latihan fisik menjadi suatu hal yang sangat penting bagi para pendaki pemula, termasuk pendaki perempuan. Latihan fisik ini juga sebaiknya tidak dilakukan mendadak. 

"Latihan fisik dulu. Minimal jogging, olahraga ringan, workout di rumah. Setidaknya tiga kali seminggu, ya. Jangan pas mau naik gunung baru olahraganya dadakan, bisa-bisa kram," ujarnya. 

Senada, Ayu mengatakan bahwa olahraga secara rutin sebenarnya memang sangat penting untuk kesehatan tubuh, bukan hanya bagi yang ingin naik gunung. Terutama, untuk yang sehari-harinya tidak terbiasa bergerak. 

"Trekking ke air terjun aja perlu pemanasan, ada yang meremehkan mungkin ke air terjun atau sungai doang, tapi sebenarnya jangan. Kalau untuk olahraga kalau bisa ya rutin, untuk kesehatan juga," tutur Ayu.

Baca juga: Ramainya INDOFEST 2023, Pengunjung Sampai Harus Antre Masuk Toko

Menurutnya, para pemula bisa melakukan olahraga ringan tapi sering. Misalnya stretching, lari kecil, atau yoga di dalam rumah. 

2. Tidur cukup

Selain olahraga untuk kesehatan fisik, kebugaran tubuh perlu dijaga dengan tidur yang cukup. Terutama, kata Ayu, sehari sebelum berangkat mendaki. 

"Tidur cukup, itu paling sering banget orang malamnya (sebelum mendaki) masih begadang. Padahal orang butuh waktu untuk mengistirahatkan diri sebelum naik gunung," ungkapnya. 

Baca juga: Apakah Pendakian ke Gunung Rinjani Boleh Sendirian?

Selain jadi kurang fit, pendaki bisa mudah mual, muntah, dan gejala lainnya yang membuat tubuh lemas dan tidak optimal saat menjadi. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com