"Saya tidak bisa ceritakan karena itu ada orangnya lagi yang memang mengerti soal sejarah ular itu," ungkapnya.
Markus mengatakan, Desa Welora juga termasuk bagian dari program desa wisata yang sedang digaungkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Oleh karena itu, masyarakat kini bisa menikmati berbagai macam paket wisata di desa seluas 35,06 kilometer Persegi yang disediakan pihak desa.
Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya, Desa Welora juga berhasil memenangkan juara pertama di ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) ke-5 Tahun 2020 pada kategori destinasi baru terpopuler.
Meski demikian, Markus mengungkapkan akses menuju Desa Welora saat ini masih terbilang sulit. Dia menjelaskan, jika dari Jakarta calon wisatawan harus naik pesawat menuju Ambon atau Bali lalu lanjut naik kapal ke Pulau Moa.
Baca juga: Wings Air Kini Terbang 94 Kali Per Minggu di Maluku Utara, Ini Rinciannya
Apabila jadwal kedatannya tidak tepat dengan jadwal kapal datang di Pulau Moa, maka calon wisatawan harus menunggu kapal terlebih dahulu selama kurang lebih dua sampai empat hari.
Kemudia menyeberang ke Desa Welora selama kurang lebih dua hari perjalanan.
"Kesulitan kami itu diakses maka kami minta dari pemerintah daerah maupun kemenyerian perhubungan harus membuka akses ke sana," ucap Markus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.