Desa Wisata Bakal Jadi Andalan Baru Labuan Bajo untuk Gaet Wisatawan

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyebutkan, pengembangan Desa Wisata di Kawasan Flores, Alor, Lembata, dan Bima (Floratama) akan terus diperkuat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Adapun secara nasional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan kunjungan 1,4 miliar kunjungan wisatawan nusantara dan 7,4 juta wisatawan mancanegara.

"Dengan target ini kita bisa menarik sebagian wisatawan tersebut ke Flores,” ungkap Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina di Labuan Bajo, Selasa (6/6/2023).

Baca juga:

• 5 Fakta Labuan Bajo di NTT, dari Lokasi hingga Oleh-oleh
• Harga Tiket Pesawat ke Labuan Bajo dari Jakarta, per Juni 2023

Ia memperkirakan, ke depannya wisata tematik akan semakin berkembang dan tersegmentasi.

Perbedaan segmentasi pasar dan strategi pengembangan produk diharapkan membuat desa-desa wisata di Labuan Bajo saling melengkapi. Misalnya, dengan mengintegrasikannya lewat paket wisata.

Lebih jauh, Direktur Destinasi Pariwisata BPOLBF, Konstant Mardinandus Nandus menambahkan, pariwisata bisa menjadi pintu masuk pembangunan desa.

Dengan semakin dikenalnya pariwisata sebuah desa dan semakin maju pembangunannya, maka manfaat ekonomi dan sosial budaya untuk masyarakatnya juga akan meningkat.

"Maka mari kita membangun negeri ini dari desa, menjadi bagian dari ekosistem yang memberikan kontribusi positif terhadap proses membangun negeri,” tegas Konstant.

Baca juga:

• 4 Rekomendasi Spot Diving di Labuan Bajo NTT
• 9 Wisata Pantai Labuan Bajo NTT, Ada Waecicu dan Long Beach

Adapun Labuan Bajo memiliki sejumlah desa wisata. Salah satu yang paling terkenal adalah Desa Wae Rebo, yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Komodo.

Wae Rebo pernah mendapatkan Juara 1 Kategori Daya Tarik Wisata dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI 2021).