"Pariwisata adalah salah satu sektor prioritas pemerintah. Untuk itu, kami akan terus fokus mendorong investasi pariwisata," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, kepada pers, di Jakarta, Senin (27/7/2015). Ia menilai tren investasi pariwisata, positif. Hal itu tecermin dari realisasi investasi yang tinggi, tumbuhnya izin prinsip, dan tingginya minat investasi.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi pariwisata pada semester I-2015 mencapai Rp 5,87 triliun, naik 119 persen ketimbang periode yang sama pada 2014 senilai Rp 2,68 triliun. Investasi pariwisata itu berupa investasi hotel dan restoran.
Realisasi investasi sektor pariwisata dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 3,97 triliun. Investasi PMA itu berasal dari Singapura, Inggris, British Virgin Island, Korea Selatan, Australia.
Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 1,9 triliun. Meski nilai investasi lebih kecil, penyerapan tenaga kerja dari PMDN lebih banyak, yakni 13.240 orang ketimbang PMA sebanyak 8.908 orang. Total penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata pada semester I-2015 mencapai 22.148 orang atau meningkat lebih dari 2 kali lipat ketimbang periode yang sama pada 2014 sebanyak 9.298 orang.
Tren positif juga tecermin dalam permohonan izin prinsip di sektor pariwisata yang naik. Pada semester I-2015, izin prinsip investasi di sektor pariwisata senilai Rp 21,50 triliun. Periode yang sama pada 2014 sebesar Rp 8,01 triliun. Dilihat dari minat investasi sektor pariwisata selama periode 22 Oktober 2014 sampai 30 Juni 2015, nilainya mencapai 12,87 miliar dollar AS.
Faktor bencana
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kekayaan alam Indonesia menyimpan potensi pariwisata besar. Namun, sebagai negara kepulauan yang rentan bencana alam, pengembangan tata kelola wisata harus mempertimbangkan faktor itu.
"Kekayaan alam harus ditonjolkan. Selain itu, penyediaan informasi kebencanaan jangan dilupakan. Antisipasi bencana lain dapat dilakukan dengan membangun pusat krisis secara merata," ujar Arief. Contohnya, Gunung Raung di perbatasan Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, Jawa Timur, yang meletus. Salah satu dampak peristiwa itu terkait akses wisatawan dari dan menuju Bali. (LAS/MED)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.