JAKARTA, KOMPAS.com - Kopi bukanlah minuman baru bagi orang Indonesia. Budaya kopi mendarah daging dari tipe "tubruk" di pedesaan terpencil hingga french press, aero press, hingga Vietnamese drip di kafe-kafe ibu kota.
Kopi tak lagi bercita rasa pahit semenjak ada gula, krim, susu, dan beragam bahan lainnya yang menjadi campuran. Kopi bisa dinikmati hingga titik terminim: frappe alias blended coffee yang lebih mirip es krim dibanding kopi itu sendiri.
Namun seorang pecinta kopi sejati tak pernah melupakan cita rasa asli minuman tersebut. Semenjak ada manual grinder, banyak pecinta kopi yang lebih memilih untuk membeli biji kopi dan menggilingnya sendiri.
BACA JUGA: Selain Espresso, Ini Beragam Jenis Minuman Kopi Hitam
Namun, ada baiknya biji kopi tidak disimpan terlalu lama. Hal itu diungkapkan Edward Teonadi, Research & Development Manager Maxx Coffee.
"Biji kopi paling baik diminum maksimal dua bulan penyimpanan. Ini agar aromanya masih terasa," tutur Edward yang juga seorang pecinta kopi di sela-sela peluncuran minuman baru dari Maxx Coffee di Kemang Village, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).
BACA JUGA: 5 Kedai Kopi di Jakarta yang Menjual Kopi Asli Nusantara
Biji kopi, lanjut Edward, memang tak akan pernah kedaluwarsa. Namun jika disimpan terlalu lama, misal lebih dari enam bulan, aromanya akan habis. Begitu digiling dan diminum, cita rasanya masih ada namun wanginya sudah berkurang drastis.
"Oleh karena itu Maxx Coffee selalu menyimpan kopi dengan jangka waktu maksimal enam bulan. Ini untuk memastikan bahwa cita rasanya tidak hilang," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.