Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timur Tengah Pasar Potensial Pariwisata RI

Kompas.com - 16/09/2011, 16:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Timur Tengah memang bukan pasar utama bagi pariwisata Indonesia. Bahkan menurut data BPS mengenai jumlah kedatangan wisatawan asing (wisman) berdasarkan fokus pasar pada periode Januari-Juli 2011, Timur Tengah menempati urutan ke-14 terbanyak.

Namun, data menunjukkan Timur Tengah merupakan pasar potensial. Hal ini terlihat dari adanya kenaikan sebesar 16,49 persen kunjungan wisman asal Timur Tengah ke Indonesia di Januari-Juli 2011 dibanding periode yang sama di tahun lalu.

"Promosi yang kuat untuk negara-negara di Timur Tengah adalah word of mouth, jika ada orang yang merasa senang wisata di Indonesia, dia akan cerita ke teman-temannya," kata Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Middle East Trevor Owen di acara Rakor Pemasaran Kemenbudpar di Gedung Sapta Pesona di Jakarta, Kamis (15/9/2011).

Ia menuturkan wisatawan Arab senang bepergian dalam waktu yang lama yaitu minimal 6 hari. Selain itu, katanya, mereka juga membawa keluarga besar saat pelesiran.

"Saat pergi, mereka bawa keluarga besar, bahkan sampai bawa pembantu dan supirnya, ada yang bisa sampai puluhan orang jalan bersama saat berwisata," katanya. Ia juga menjelaskan kegiatan wisata yang dicari wisatawan asal Arab adalah luxurious atau wisata yang mewah, relaksasi, dan santai seperti wisata spa.

"Mereka memang banyak menuntut tapi tak segan-segan mengeluarkan uang yang banyak saat berwisata," tuturnya.

Menurut Owen, keuntungan dari menjaring wisatawan Arab adalah jika mereka sudah sekali saja merasa puas dengan suatu destinasi wisata, mereka tidak akan ragu untuk datang kembali ke destinasi tersebut.

Namun, katanya, di kawasan Timur Tengah tidak semuanya adalah orang Arab, ada pula ekspatriat. Ekspatriat yang bermukim di Timur Tengah sangat banyak, mereka pun senang berwisata namun dengan gaya yang berbeda.

"Kalau ekspatriat mereka sukanya wisata yang penuh petualangan. Seperti naik gunung, trekking, dan semacam itu. Mereka bukan tipe wisatawan yang banyak membelanjakan uang, tapi sering bepergian," ungkap Owen.

Uniknya, jumlah kunjungan wisman asal Timur Tengah ke Indonesia lebih tinggi dibanding ke Malaysia. Potensi wisman Timur Tengah ke Indonesia sebenanya masih bisa terus digarap. Sebab, kapasitas kursi penerbangan mencapai 1.677.468. Sebagai perbandingan, di tahun 2010 wisman asal Timur Tengah yang datang ke Indonesia hanya 144.661 kunjungan.

"Negara-negara di Timur Tengah sedang mencari pasar baru, karena mereka tidak lagi melirik Mesir," tutur Owen. Jakarta dan Puncak menjadi dua destinasi favorit di Indonesia para wisman Timur Tengah. Sedangkan Bali berada di urutan terfavorit kedua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com