Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Pacu Jawi Menambah Pendapatan Masyarakat

Kompas.com - 09/12/2012, 09:05 WIB

BATUSANGKAR, KOMPAS.com - Tradisi "Pacu Jawi" (balapan sapi) di Tanahdatar, Sumatera Barat mampu menambah pendapatan masyarakat nagari atau desa adat.

Kepala Dinas Budparpora Tanahdatar, Marwan di Batusangkar, Sabtu (8/12/2012), mengatakan, alek nagari (pesta rakyat) itu juga mampu melestarikan budaya dan tradisi masyarakat serta meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Tanahdatar.

"Acara ’Pacu Jawi’ yang digelar setiap pekan ini berdampak positif bagi perekonomian dan sosial budaya masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan. Jutaan rupiah uang beredar selama pelaksanaannya," kata Marwan di sela kegiatan Pacu Jawi di Nagari Gurun, Kecamatan Sungai Tarab.

Menurut Marwan, tradisi Pacu Jawi dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat. Selama seharian masyarakat dapat menggelar berbagai jenis makanan dan minuman yang akan dinikmati pengunjung dari berbagai pelosok nagari di Kabupaten Tanahdatar.

"Selain itu, bagi peternak jawi juga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Setiap jawi pacuan akan punya nilai jual yang tinggi dibanding jawi biasa," tuturnya.

Marwan memaparkan, pesta rakyat tersebut saat ini tak lagi milik orang Tanahdatar saja, tapi sudah mendunia. Pihaknya berharap masyarakat dapat mempertahankan tradisi itu dan tidak terpengaruh dengan budaya asing. "Tradisi ini menyajikan atraksi menarik bagi wisatawan terutama turis mancanegara dan para fotografer," katanya.

Ia menyebutkan, banyak biro perjalanan wisata yang menginginkan agar ada kalender tetap Pacu Jawi sehingga mereka dapat membawa tamunya pada jadwal yang telah ditentukan tersebut. "Kegiatan ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan menjadi sarana hiburan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat," katanya.

Marwan mengharapkan masyarakat dan para wisatawan serta fotografer yang menyaksikan alek Pacu Jawi ini dapat menjaga ketertiban dan keamanan sehingga berjalan lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com