Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati Nurani Berkata di Tuol Sleng...

Kompas.com - 09/03/2011, 08:35 WIB

Oleh: Madina Nusrat

Mungkin hanya kata ”mengerikan” untuk menggambarkan perasaan setelah berkeliling di Museum Tuol Sleng di kota Phnom Penh, Kamboja. Barang-barang yang dipamerkan tidak didramatisasi, malah dibiarkan seperti apa adanya.

Dunia mengenal museum ini sebagai Genocide Museum. Sebuah bangunan sekolah menengah atas Chao Ponhea Yat yang digunakan oleh rezim Khmer Merah untuk menahan, menginterogasi, dan menyiksa warga yang dianggap bertentangan dengan paham mereka selama tahun 1975-1979.

Tak kurang dari 14.000 orang tewas setelah ditahan dan disiksa di bekas bangunan sekolah yang disebut sebagai penjara S-21 atau Tuol Sleng. Dalam bahasa Khmer, Tuol Sleng berarti "bukit pepohonan beracun".

Selama masa kekuasaan rezim Khmer Merah, di luar kasus Tuol Sleng, diperkirakan lebih dari 1,4 juta jiwa warga Kamboja yang dibunuh oleh tentara Khmer Merah. Beberapa di antaranya dibunuh di lahan pembantaian di Choeung Ek atau dikenal sebagai ”Killing Fields”, sekitar 15 kilometer luar kota Phnom Penh.

Untuk mencapai museum ini, pengunjung bisa menumpang tuk-tuk. Jika menginap di tengah kota Phnom Penh, ongkos tuk-tuk menuju Tuol Sleng cukup 2 dollar AS sampai 3 dollar AS. Satu tuk-tuk bisa ditumpangi tiga sampai empat orang karena kendaraan ini berupa kereta yang ditarik motor.

Di Kamboja, dollar AS merupakan mata uang kedua setelah mata uang riel yang biasa digunakan warga setempat sebagai alat tukar. Hanya memang kita perlu menukarkan uang 100 dollar AS yang dibawa dalam pecahan lebih kecil karena tak semua penarik tuk-tuk memiliki uang dollar AS cukup banyak.

Tiba di depan bangunan museum, pengunjung yang belum pernah ke museum ini akan dibuat heran karena bangunan ini hanya dipagari tembok kusam setinggi 1 meter dan ditambah 1 meter lagi berupa pagar kawat berduri yang dilapisi seng. Dari luar tampak seperti bangunan tak terurus.

Cukup 2 dollar AS untuk tiket masuk ke museum, tapi itu belum termasuk biaya pemandu wisata. Namun, jika tak ingin menggunakan pemandu, seluruh cerita museum ini juga terpapar pada papan informasi yang dipasang di setiap ruangan museum.

Masih terluka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com