Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Lokasi Syuting "Gadis Kretek", Ketahui 5 Fakta Stasiun Tuntang

KOMPAS.com - Bagi penonton serial Gadis Kretek, tentunya tidak asing dengan salah satu adegan paling menyentuh yakni pertemuan antara Dasiyah atau Jeng Yah (diperankan Dian Sastrowardoyo) dan Soeraja (Ario Bayu) di stasiun, setelah sempat berpisah.

Ternyata, adegan tersebut diambil di Stasiun Tuntang yang berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga. Tepatnya di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

  • 6 Lokasi Syuting Gadis Kretek, Ada Museum dan Pabrik Gula
  • Jadi Lokasi Syuting Gadis Kretek, Ketahui 6 Fakta Eks Rumah Residen Kedu

Stasiun Tuntang merupakan salah satu stasiun bersejarah di Pulau Jawa, yang banyak dikunjungi wisatawan.

Fakta Stasiun Tuntang 

Ada beragam fakta tentang Stasiun Tuntang yang menarik untu diketahui, sebagai berikut.

1. Usianya 152 tahun

Stasiun Tuntang merupakan stasiun kecil atau stasiun kelas III, berdasarkan informasi dari KAI Heritage. Meskipun kecil, namun Stasiun Tuntang berperan penting dalam angkutan produk perkebunan seperti karet, gula, cokelat, kopi yang dibawa menuju Ambarawa lewat Stasiun Tuntang.

Stasiun ini dibangun pada 1871 dan resmi beroperasi pada 21 Mei 1873, bersamaan dengan dibukanya jalur kereta api Kedungjati – Ambarawa.

Itu berarti, usia Stasiun Tuntang sudah mencapai 152 tahun. Adapun bangunan yang kita lihat sekarang ini merupakan generasi kedua yang berasal dari 1905.

Stasiun Tuntang dibangun oleh Netherlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) yakni perusahaan kereta api swasta Belanda.

Dalam serial Gadis Kretek, penonton bisa menyaksikan gaya arsitektur Stasiun Tuntang yang bertema heritage. Berdasarkan informasi dari situs Kemdikbud, gaya arsitektur tersebut disebut Chalet NIS yang diperkenalkan oleh NIS.

Rancangan Chalet NIS tersebut digunakan untuk stasiun-stasiun yang dibangun pada awal abad ke-20. Arsitektur Stasiun Tuntang mirip sekali dengan Stasiun Bringin yang juga berada di jalur Kedungjati – Ambarawa.

3. Sempat berhenti beroperasi 

Pada 1 Juni 1970, Stasiun Tuntang sempat ditutup sementara bersamaan dengan penutupan jalur Yogyakararta-Kedungjati. Stasiun bersejarah ini harus menerima kenyataan pahit kalah bersaing dengan transportasi lain dan kendaraan pribadi.

Saat berhenti operasi, Stasiun Tuntang dijadikan museum.

Pada 2002, jalur Ambarawa-Tuntang kembali dibuka usai renovasi jalur dan bangunan stasiun untuk dilalui kereta uap wisata atau kereta diesel vintage.

Jadi, kini wisatawan yang ingin menyaksikan bangunan Stasiun Tuntang dapat mengikuti tur kereta uap wisata  atau kereta diesel vintage dengan rute dari Museum Kereta Api Ambarawa-Stasiun Tuntang (pp).

Selama perjalanan sekitar satu jam, wisatawan akan melewati Rawa Pening sehingga menjadikan rute kereta wisata ini sebagai salah satu rute kereta api terindah.

Harga tiket kereta wisata Ambarawa adalah Rp 100.000 per orang. Pembelian tiket kereta wisata Ambarawa hanya dapat dilakukan secara offline pada hari H keberangkatan.

Jika ingin menjajal keseruan naik kereta wisata sembari mengunjungi Stasiun Tuntang, simak dulu jadwalnya melalui akun Instagram, @kawisata. Pasalnya, kereta wisata ini hanya beroperasi pada hari dan jam tertentu.

  • Jadi Lokasi Syuting Gadis Kretek, Ketahui 6 Fakta Museum Kretek Kudus 
  • Serial Gadis Kretek Fenomenal, Menparekraf: Akan Buat Paket Wisata

5. Bakal menjadi museum lokomotif diesel 

Rencananya, Stasiun Tuntang juga akan difungsikan sebagai museum lokomotif diesel, berdasarkan informasi dari akun Instagram, @kai121_. 

Sebab, sebagian lokomotif diesel elektrik yang diproduksi sebelum 1970-an dan seluruh lokomotif diesel hidraulik di Jawa, sudah hampir pensiun semuanya. 

Selain itu, lokomotif-lokomotif tersebut sudah mulai dipreservasi atau mendapatkan perawatan untuk mempertahankan kondisinya dari kerusakan.

https://travel.kompas.com/read/2023/11/28/113227427/jadi-lokasi-syuting-gadis-kretek-ketahui-5-fakta-stasiun-tuntang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke