Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Sapi Wagyu di Temanggung

Kompas.com - 23/11/2009, 11:02 WIB

Dalam Central Java Investment Business Forum 2009 yang berlangsung 18-19 November 2009 di Solo, Kabupaten Temanggung barangkali menjadi daerah yang paling gembira. Di antara sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah yang menjadi peserta CJIBF 2009, Temanggung berhasil mengajak investor asing menandatangani kesepakatan kerja sama di bidang peternakan.

Investor Robert W Murdoch dari Australia untuk tahap awal siap menanamkan 5 juta dollar Amerika Serikat (AS) untuk mendirikan pusat pembibitan sapi wagyu di lahan seluas 12,5 hektar yang berlokasi di Desa Walitelon dan Sidorejo, Kecamatan Temanggung. Murdoch menjanjikan jumlahnya berkembang menjadi 200 juta dollar AS dalam lima tahun ke depan.

Keseriusan itu dibuktikan dalam CJIBF 2009, Kamis (19/11), di Hotel The Sunan Solo lewat penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama (Memorandum of Agreement/MOA) dengan Pemerintah Kabupaten Temanggung. Pembagian keuntungan berdasarkan capital sharing, yakni Pemerintah Kabupaten Temanggung menyediakan lahan sedangkan investor membangun struktur dan infrastruktur.

Usai penandatanganan, pembicaraan serius berlanjut, tidak hanya di ruangan pertemuan tetapi sampai ke stan peluang investasi Temanggung. Murdoch mengakui serius dengan investasi ini karena ada dukungan dari Pemerintah Provinsi Jateng. "Saya hanya bisa bicara pengalaman saya. Dan saya lihat support pemerintah paling bagus ada di Jateng," ujar Murdoch.

Kerja sama investasi ini di bawah payung PT Sijiro Internasional. Pada tahap awal, investor akan mendatangkan 120 ekor sapi pedaging wagyu langsung dari Australia. Selama lima tahun ditargetkan produksinya mencapai 200.000 ekor per tahun.

Selain akan diekspor ke Australia, sapi wagyu produksi Temanggung juga akan diekspor ke negara-negara di Eropa karena ada izin ekspor ke Uni Eropa. Sapi jenis wagyu yang berasal dari Jepang ini memiliki keistimewaan dagingnya memiliki cita rasa paling baik, empuk, lembut, dan rendah kolesterol.

"Sapi wagyu tahan dengan panas, cocok dengan kondisi di Temanggung. Pemerintah dan masyarakat setempat juga menyambut terbuka rencana investasi kami," kata Murdoch.

Investor berjanji akan melibatkan masyarakat setempat, seperti memberikan kredit sapi bagi peternak dengan cicilan ringan. Seekor sapi wagyu berharga Rp 30 juta-Rp 40 juta. Peternak lokal juga dibebaskan menimba pengetahuan tentang sapi wagyu. Sejak CJIBF 2008

Tawaran investasi untuk Temanggung dimulai sejak kegiatan CJIBF 2008 di Jakarta yang ditandai penandatanganan letter of intent (LOI). Selanjutnya, Murdoch dan tim survei berkunjung ke Temanggung yang langsung ditanggapi serius Bupati Temanggung Hasyim Afandi dan Wakil Bupati Budiarto, serta seluruh pejabat, terutama dalam menumbuhkan kepercayaan investor. "Prosesnya tidak sebentar, butuh waktu satu tahunan. Dua bulan terakhir, justru investor yang mengejar-ngejar kami untuk realisasi," kata Budiarto.

Jika Temanggung sukses menggaet investor, Kabupaten Pati justru bernasib sebaliknya. Rencana investasi pembangunan pabrik semen senilai 355 juta dollar AS oleh PT Semen Gresik hingga kini tidak jelas kelanjutannya. "Di Pati komitmen terbelah-belah," ujar Bibit Waluyo.

Namun, menurut Bibit, saat ini sudah ada investor baru yang melirik Pati. "Sudah ada lagi, yakni dari PT Indocement, tetapi saya sudah wanti-wanti ketahui dulu karakter Pati seperti itu, jangan sembrono. Saat ini masih riset, tetapi ada keinginan untuk investasi," kata Bibit. (Sri Rejeki/Sonya Hellen S)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com