Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DIY Bergantung Agen Wisata Bali

Kompas.com - 13/08/2010, 12:51 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Keterbatasan kapasitas Bandar Udara Adisutjipto, Yogyakarta, membuat agen perjalanan wisata di DIY sangat bergantung agen-agen perjalanan wisata di Bali. Hingga kini, sebagian besar wisatawan asing yang masuk Indonesia masih melalui Bali, tujuan wisata paling tenar di Indonesia.

Selama kapasitas bandara tidak ditambah, lama kunjungan wisatawan asing ke DIY diyakini bakal sulit naik. "Wisatawan asing masuk lewat Bali sehingga paket wisata sudah ditentukan dari Bali. Wisatawan asing paling ke DIY ikut paket dua hari satu malam. Mereka tidak lama berada di DIY," kata Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia (Asita) DIY Edwin Ismedi Himna, Kamis (12/8).

Kondisi semacam itu membuat agen perjalanan wisata di DIY tidak leluasa bergerak. Mereka tidak bisa menentukan sendiri paket-paket wisata yang ditawarkan kepada wisatawan asing.

Melihat kondisi tersebut, Asita berharap kapasitas Bandara Adisutjipto ditambah. Dengan begitu, pesawat dari berbagai negara bisa masuk ke DIY. Agen perjalanan wisata akan lebih mudah bergerak dengan menawarkan paket-paket wisata ke berbagai negara.

Menurut Edwin, Gubernur DIY sebenarnya mengetahui kondisi tersebut. Pada audiensi dengan Sultan Hamengku Buwono X, Rabu lalu, Asita menanyakan rencana pemindahan bandara ke Kulon Progo.

Jawabannya, realisasi atas rencana tersebut akan membutuhkan waktu lama. "Pemindahan masih lama. Gubernur menyarankan kami agar realistis dengan memaksimalkan potensi yang ada," tuturnya.

Wisata religi

Menyiasati kondisi tersebut, Asita akan mulai fokus menggarap wisata religi ke Candi Borobudur dan Mendhut. Negara-negara Indo China yang mayoritas warganya beragama Buddha dinilai pasar yang potensial.

Mereka bisa masuk ke Yogyakarta lewat Singapura dan Malaysia. "Selama ini memang sudah ada paket seperti itu, namun belum dioptimalkan. Jadi ke depan kami akan fokus ke sana," kata Edwin.

Saat ini, Bandara Adisutjipto melayani dua rute penerbangan internasional, yakni Yogyakarta-Singapura dan Yogyakarta-Kuala Lumpur. Bandara ini maksimal hanya bisa didarati pesawat sekelas Boeing 737 sehingga pesawat berbadan besar dari negara lain yang lebih jauh tidak bisa mendarat.

Sebelumnya, Manajer Operasi PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Halendra mengatakan, saat ini Bandara Adisutjipto mampu menampung 3,2 juta penumpang per tahun. Jika jumlah penumpang bertambah banyak, tingkat kenyamanan dan pelayanan bandara akan menurun. (ARA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com