Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Khawatir Isu Rabies di Bali

Kompas.com - 15/09/2010, 21:08 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Isu rabies di Bali menjadi kekhawatiran industri pariwisata dan industri yang berhubungan langsung dengan pasar Australia. Area Manager Australia and New Zealand PT Garuda Indonesia, Bagus Y Siregar, melalui surat elektronik, Rabu (15/9/2010), mengatakan sejumlah media lokal Australia kembali memberitakan bahaya rabies di Pulau Dewata.

"Kami sebagai pelaku industri yang berhubungan langsung dengan pasar Australia mulai khawatir dengan isu rabies di Bali," katanya.

Menurut Bagus, sejumlah media lokal Australia menjadikan isu rabies di Bali sebagai berita besar.

Hingga saat ini, kata dia, belum ada dampak langsung, namun jika hal tersebut dibiarkan maka dampaknya akan sangat buruk. Diakui, beberapa pertanyaan sudah mulai muncul dari sejumlah pihak di Australia.

"Kami tiap hari berhadapan dengan pasar Australia. Jadi kami tahu apa kekhawatiran media dan masyarakat di negeri Kangguru ini," katanya.

Ia mengatakan, pemberitaan sejumlah media di Australia mulai mengusik ketenangan warga yang ingin ke Bali.

"Jumlah penerbangan kita dari Australia ke Bali sangat bagus. Bahkan hingga Oktober 2011 penerbangan selalu penuh. Kami tidak ingin wisatawan yang akan ke Bali tiba-tiba membatalkan perjalanannya karena pemberitaan isu rabies tersebut," ucap mantan General Manager Garuda Indonesia Denpasar itu.

Ia meminta kepada pemerintah supaya ada pernyataan tegas dari pemerintah Bali menanggapi isu seperti ini. Pemberitaan penanganan yang sudah dilakukan oleh pemerintah harus dipublikasikan secara meluas.

"Apa yang dilakukan oleh pemerintah Bali tidak cukup diberitakan di media lokal. Pemerintah harus mengekspose ke media internasional termasuk media online. Hal ini setidaknya akan memberikan pemberitaan yang seimbang," ujarnya.

Ia menyebutkan, saat ini, Garuda Indonesia melayani penerbangan dari Denpasar beberapa kota di Australia. Ada tiga kota di Australia yang dilayani oleh Garuda melalui penerbangan langsung. Yaitu Denpasar tujuan Sydney empat kali seminggu, Denpasar-Melbourne empat kali seminggu dan Denpasar-Perth dua kali sehari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com