Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Borobudur Tetap Dibuka Meski Licin

Kompas.com - 04/11/2010, 16:47 WIB

BOROBUDUR, KOMPAS.com — Candi Borobudur di Magelang, Jateng, dibuka untuk wisatawan hingga lantai II karena bagian atas lokasi wisata itu kurang aman akibat licin terkena terpaan abu vulkanik Gunung Merapi.

"Wisata Borobudur tetap dibuka untuk kunjungan, tetapi hanya sampai lantai II. Kondisi lantainya licin karena hujan air disertai abu Merapi sehingga kami mencegah jangan sampai ada wisatawan yang jatuh," kata Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Pujo Suwarno, Kamis (4/11/2010) di Borobudur.

Abu vulkanik semburan Merapi yang lebih tebal melapisi Candi Borobudur yang memiliki sepuluh lantai itu ketimbang dampak erupsi Merapi yang pertama pada Selasa petang.

Hingga sekitar pukul 10.00 WIB, katanya, cukup banyak wisatawan yang datang ke candi yang dibangun di antara aliran Kali Elo dan Progo, sekitar abad ke-8, masa Dinasti Syailendra itu.

"Tetap banyak yang datang. Ada beberapa wisatawan mancanegara dan rombongan pelajar dari Tegal dan Pekalongan yang pagi tadi sudah masuk ke taman dan naik hingga lantai II," katanya.

Ia mengaku belum tahu jumlah semua wisatawan yang tiba di Candi Borobudur pada Kamis pagi itu.

Hingga saat ini, belum ada informasi tentang kunjungan tamu kenegaraan di Candi Borobudur minimal selama seminggu ke depan.

"Belum ada informasi kunjungan tamu kenegaraan, tetapi hari ini Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Aurora Tambunan akan datang untuk agenda bimbingan teknik tentang arkeologi sekaligus meninjau kondisi candi di tengah fase erupsi Merapi," katanya.

Petugas pengelola Candi Borobudur telah melakukan pembersihan bangunan itu dari abu vulkanik Merapi beberapa hari setelah letusan Selasa.

Namun, Borobudur masih diselimuti abu vulkanik dampak letusan lanjutan Gunung Merapi.

Pihaknya telah merencanakan berbagai upaya untuk memulihkan kepariwisataan Candi Borobudur pasca-letusan Gunung Merapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com