Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Dihadiahi Satu Kursi Menteri?

Kompas.com - 23/02/2011, 06:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sikap Fraksi Gerindra dinilai cukup mengejutkan. Pasalnya, Gerindra yang selama ini menempatkan diri sebagai oposisi pemerintahan ternyata masuk kubu yang menolak usulan pembentukan Pansus Hak Angket Perpajakan DPR RI bersama partai-partai koalisi.

Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso mengaku terkejut dengan sikap Gerindra yang secara bulat dalam 26 suara menolak terbentuknya Pansus. "Kami dikejutkan sikap Gerindra, tapi kami hormati ada pertemuan (antara petinggi partai) katanya kemarin," ungkap Priyo usai paripurna, Selasa (22/2/2011).

Menurut Priyo, responsnya terhada sikap Gerindra berbeda dengan sikap terhadap PPP. Sikap PPP dimaklumi karena partai pimpinan Suryadharma Ali ini adalah anggota koalisi. Sikap Gerindra ini pun baru tercium sejak dua hari yang lalu.

Sebelumnya, Gerindra konsisten menerima usulan. "Tanda-tandanya dua hari lalu, sudah ada sinyal-sinyal mengubah pendirian. Seminggu yang lalu belum tampak," ungkap Ketua DPP Golkar ini.

Ucapan Priyo diamini pula oleh Sekretaris Fraksi Golkar Ade Komaruddin. Ade mengatakan sikap Gerindra berubah sejak dua hari silam. Namun, pimpinan partai dan fraksi Golkar enggan mengomentari keputusan partai lain.

"Tidak etis kalau kita menilai fraksi lain. Gerindra pasti punya pertimbangan, silakan saja," kata Sekjen Golkar Idrus Marham.

Sementara itu, sumber Kompas.com menyebutkan nilai tawar sikap Gerindra ini cukup tinggi. Partai yang didirikan Prabowo Subianto ini konon diiming-imingi satu kursi menteri dalam kabinet jika perombakan (reshufle) dilakukan dalam waktu dekat. Namun, posisi menteri yang mana masih belum diketahui. "Konon ada sesuatu yang menjanjikan. Katanya kursi satu menteri," katanya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com