Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Kota Miliki Potensi Wisata

Kompas.com - 09/06/2011, 09:08 WIB

BUKITTINGGI, KOMPAS.com - Etape 3 Pariaman-Bukittingi penuh tantangan bagi para atlet yang berlaga di Tour de Singkarak (TdS) 2011. Pasalnya, di etape inilah atlet mulai diuji kemampuannya dalam tajakan. Mereka harus melewati Kelok 44 di Kabupaten Agam. Titik awal Etape 3 adalah Pantai Gandoriah, Kota Pariaman. Sedangkan titik akhir Etape 4 adalah Jam Gadang, Bukittinggi.

"Ada banyak tantangannya, tapi pada saat menanjak bahkan pada kelok awal sampai 44 didominasi pembalap Iran. Dengan team work, kami berhasil menduduki peringkat satu sampai tiga," tutur Amir Zargari, pemenang Yellow Jersey (juara keseluruhan sampai dengan etape terakhir) sekaligus raja tanjakan, saat jumpa pers dengan pemenang Etape 3 di titik akhir etape di Jam Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat, Rabu (8/6/2011).

Memang, pemenang Etape 3 antara lain Golakhour Pourseyedi pada peringkat pertama, Amir Zargari pada peringkat kedua, dan Emami Rahim pada peringkat ketiga. Ketiganya dari tim dari Azad University Team, Iran.

Sementara itu Bupati Kabupaten Agam, Indra Catri berharap tahun depan para peserta bisa bermalam di Kabupaten Agam. "Karena jika tidak, kami tidak bisa lebih menunjukkan Kelok 44. Juga atraksi wisata dan alam tidak bisa ditampilkan secara penuh," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan Kelok 44 atau kelok Ampek-Ampek menjadi primadona di Tour de Singkarak (TdS), sebuah ajang balap sepeda internasional di Sumatera Barat. Di jalanan menanjak tersebut, terdapat 44 kelokan.

"Itu tanjakan, naik motor harus gigi satu. Kelokannya ada empat puluh empat dan tajam berliku-liku. Kelokan ke kiri...kanan, terus naik dengan tajam. Kelok 44 itu ada di jalan dari Danau Maninjau ke Bukittinggi," kata Irwan Prayitno. Gubernur menambahkan jalan tersebut dianggap paling berat dan paling menantang bagi peserta TdS.

"Kalau naik sepeda harus sampai berdiri. Apalagi kaki tidak boleh turun, bisa didiskualifikasi. Jadi ini menantang bagi peserta. Kelok 44 derajat kemiringannya mencapi 30 derajat," ungkapnya. Karena itu, lanjutnya, bisa dibilang Kelok 44 menjadi ikon dari TdS.

"Karena peserta merasa tertantang di sini dan telah mempersiapkan diri untuk bersepeda di situ," katanya.

Apalagi Kelok 44 tersebut, kata Irwan, merupakan jalanan sempit dengan sisi jurang dan bukit. Ia menambahkan jalanan seperti ini tidak ada di daerah lain di Sumatera Barat.

Sedangkan Dirjen Pemasaran Kembudpar, Sapta Nirwandar mengatakan setiap daerah yang dilewati TdS memiliki keunikan masing-masing. Setiap kabupaten dan kota memiliki potensi wisata.

"Saya sendiri favorit hampir semuanya. Masing-masing unik. Misalnya di Agam ada Kelok 44. Lalu di Sawahlunto ada bekas pertambangan tua. Belum lagi danau-danau seperti Danau Kembar, Danau Maninjau, dan Danau Singkarak," kata Sapta.

TdS berlangsung 6-12 Juni 2011 yang menggabungkan olahraga dan pariwisata. TdS 2011 melombakan 7 etape dengan jarak total 739,3 km. Rute yang dilewati penuh dengan objek wisata khas masing-masing daerah. Selain itu, budaya dan kuliner Sumatera Barat juga diperkenalkan kepada peserta TdS.

Kabupaten dan kota yang terlibat antara lain Pemkot Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Ajang ini sudah menjadi agenda resmi tahunan Organisasi Balap Sepeda Dunia (Union Cycliste Internationale) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, bekerjasama dengan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) dan pemerintah daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com