Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow, Parade Gay di Amsterdam!

Kompas.com - 09/08/2011, 15:39 WIB

KOMPAS.com — Musim panas di Belanda berarti masa untuk menikmati udara panas di luar rumah, berlibur sekaligus menyaksikan atau melakukan beragam acara budaya, kesenian, olahraga luar ruang, dan atraksi hiburan lainnya. Salah satu atraksi atau acara yang paling populer di Belanda adalah karnaval atau parade kapal di kanal-kanal kota Amsterdam, yaitu Gay Pride yang setiap tahunnya dilaksanakan pada bulan Agustus.

Parade Kanal Amsterdam Gay Pride 2011 dilaksanakan pada Sabtu, 6 Agustus 2011, di sepanjang kanal-kanal di pusat kota Amsterdam (Centrum), mulai dari Westerdok kemudian melalui kanal Prinsengracht, Amstel, Oude Schans, dan berakhir di Oosterdok.

Berbagai kapal dihias dan berpenumpang gay/homo dan lesbian berkostum karnaval lewat di kanal dengan diiringi musik dari setiap kapal sehingga menambah kemeriahan bagi penonton di sepanjang kanal. Parade ini sebagai acara puncak Gay Pride Amsterdam atau Perayaan Kebanggaan Gay Amsterdam yang berlangsung seminggu dan tahun ini bertemakan "All Together Now".

Acara ini menarik ribuan penonton, bukan saja kaum gay dan lesbian, melainkan juga masyarakat heteroseksual, keluarga, orangtua dengan anak-anak mereka termasuk wisatawan, baik lokal maupun dari negara lain, khususnya Eropa. Menyusuri pusat perbelanjaan pagi harinya yang bersebelahan dengan kanal-kanal di Amsterdam bisa diketahui banyaknya wisatawan asing. Hal itu bisa didengar dari percakapan yang digunakan antarmereka (bahasa), seperti Italia, Rusia, Portugis, Jerman, Inggris, Belgia, Bulgaria, Polandia, Perancis dan juga bangsa-bangsa dari Asia serta Timur Tengah yang bisa diketahui juga dari wujud fisiknya.

Sejak pagi hari, pusat kota Amsterdam sudah dipadati oleh wisatawan dan juga warga Belanda sendiri, baik yang tinggal di Amsterdam maupun dari luar kota. Di beberapa tempat dekat kanal sudah dihiasi dengan balon-balon aneka warna dan hiasan pesta lain. Bahkan, beberapa kafe juga turut memeriahkan kafenya dengan hiasan-hiasan pesta.

Siang hari setelah makan siang, ribuan orang mulai bergerak menuju ke pinggiran kanal dan mencari tempat yang dirasa nyaman. Semua berbaur tanpa pandang bulu, dari semua lapisan, usia, ras, dan status, dalam suasana gembira bagaikan suatu pesta atau kemeriahan besar karena di antara para penonton juga ada yang berpenampilan atau berkostum meriah seperti memakai rambut palsu berwarna cerah (pink atau merah), berkaus seragam, bertopi yang biasa dipakai untuk acara tahun baruan, dan pernak-pernik lainnya.

Memang diakui warga Belanda bahwa parade ini merupakan acara warga Belanda yang kemeriahannya nomor dua setelah acara Ulang Tahun Ratu Belanda (de Koninginnedag). Kota Amsterdam hari itu menjadi kota terpadat dan termeriah karena dibanjiri pengunjung serta bisa dikatakan sebagai kota wisata Belanda yang paling menarik pada musim panas.

Gay Pride tahun ini, yang ke-16 di Amsterdam, berlangsung setiap tahun sejak tahun 1996.  Belanda salah satu negara penyelenggara parade gay dengan tingkat penerimaan sosial paling besar karena warga Belanda memang sangat suka berpesta atau kemeriahan dan dikenal sebagai bangsa yang terbuka terhadap pendatang.

Kapal-kapal yang menjadi peserta parade terdiri dari komunitas gay di beberapa daerah Belanda; institusi pemerintahan, terutama kantor Pemerintah Amsterdam (Gemeente Amsterdam); juga perusahaan barang dan jasa yang cukup terkenal di Belanda. Bahkan dari pihak militer Belanda juga hadir sebagai peserta yang berkostum militer dan mempertunjukkan gaya-gaya militer, tetapi juga sikap meriah dan berdansa. Partisipasi berbagai perusahaan tentunya tidak hanya untuk mendukung keberadaan komunitas gay, tetapi juga ajang promosi.

Peserta di dalam kapal ada yang berkostum meriah bagai artis (extravaganza), aneh atau ala waria, kadang minim, berdandan kenes yang semuanya menampilkan kemeriahan sambil bernyanyi, berdansa dan berakting yang kadang membuat penonton tertawa sehingga menambah keceriaan penonton.

Samping kapal dihias meriah, kadang seronok, dan dipasangi nama pesertanya. Ada juga yang menampilkan spanduk dengan pesan-pesan tertentu, baik untuk menunjang keberadaan komunitas gay maupun yang bersifat edukasi, seperti bahaya obat-obat terlarang, seks yang aman, dan isu HIV/AIDS. Bahkan di antara peserta juga ada yang melakukan aksi sosial mengumpulkan sumbangan yang ditawarkan langsung dari kapal kepada para penonton untuk membantu korban AIDS.

Parade Kanal ini kadang dilihat dari sisi negatifnya, tetapi banyak juga sisi positif yang patut kita hargai. Yang pasti bukan sekadar kemeriahan dan menarik wisatawan, melainkan juga ajang kebersamaan antarwarga Belanda sendiri atau lintas bangsa yang bergembira bersama walau mereka tidak saling kenal. (Janine Helga Warokka)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com