Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Upacara Bendera Mengapung di Air

Kompas.com - 17/08/2011, 10:55 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Mengadakan upacara di lapangan terbuka adalah hal yang biasa kita saksikan, bahkan kita ikuti. Namun, mengadakan upacara dengan mengapung di air adalah hal baru dan unik. Hal itu dilakukan oleh sekumpulan pemuda-pemudi yang tergabung dalam Organisasi Kepemudaan Gugusan Alam Nalar Ekosistem Pemuda Pemudi (OK Ganespa) Tangerang Selatan, Rabu (17/8/2011).

Ada yang unik ketika melewati Jalan Raya Siliwangi, tepatnya di samping Situ Tujuh Muara Pamulang (bersebelahan persis dengan Pamulang Square), sekitar pukul 08.00. Pasalnya, ada sekelompok pemuda-pemudi mengadakan upacara bendera dengan mengapung di air. Upacara di air ini merupakan yang pertama kali diadakan di daerah Tangsel.

"Selain dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-66 kemerdekaan Republik Indonesia, ini kami adakan juga sebagai wujud kemerdekaan kami dalam memperjuangkan situ yang ada di Tangerang, khususnya di daerah Pamulang, selama enam tahun, untuk tetap berfungsi sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai daerah resapan air. Bukan digunakan oknum-oknum tertentu yang menjadikannya milik pribadi. Terhitung sudah 26 hektar yang kami amankan," ujar Umar Maya Ibnu Fajar, Ketua Umum OK Ganespa Tangsel.

Ibnu Fajar yang juga bertindak sebagai inspektur upacara mengatakan, persiapan teknis dan nonteknisnya, mulai dari perizinan sampai dengan geladi bersih latihan, memakan waktu satu bulan.

"Semua anggota kami, sekitar 80 orang, secara bersama-sama bergotong royong demi suksesnya acara kami yang perdana ini. Semuanya tidak ada kendala, cuma yang agak susah saat menancapkan bambu pembatas daerah upacara bendera (10 meter x 10 meter) dan juga menancapkan tiang bendera sekitar 11 meter," ujarnya.

Upacara yang diikuti oleh 50 pemuda-pemudi OK Ganespa di Situ Tujuh Muara Pamulang itu menjadi pusat perhatian warga sekitar dan para pengemudi kendaraan. Banyak dari mereka memutuskan berhenti sejenak untuk menyaksikan jalannya upacara selama lebih kurang satu jam itu.

"Ini unik, Mas, baru pertama saya menyaksikan ini. Pertama di Tangsel, nih, Mas. Kami yang nonton di sini juga senang ngikutinnya, dalam suasana upacara yang baru. Ini unik, Mas, boleh dilanjutkan terus," ujar Supardi (46), warga Pondok Benda, Pamulang, yang sengaja datang untuk menyaksikan dan mengikuti jalannya upacara bersama anak perempuannya.

Di sepanjang Jalan Raya Siliwangi sempat terjadi kemacetan selama upacara berlangsung. Namun, dari hasil pantauan Kompas.com di lapangan, sekitar pukul 10.30, kondisi lalu lintas kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com