Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Malam Yogyakarta

Kompas.com - 07/10/2011, 12:42 WIB
Adhika Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - Mendengar nama Yogyakarta, Anda pasti akan langsung menyebut satu per satu nama objek wisata menarik di kota ini. Sebut saja Malioboro, Keraton Kasultanan, Pantai Parangtritis, dan masih banyak lagi. Padahal ada banyak alternatif wisata lainnya.

Kota Yogyakarta tidak pernah mati, siang atau malam kota ini tetap menyuguhkan keindahan untuk setiap orang. Banyak hal yang patut dinikmati saat malam mulai larut, baik kuliner, acara, tempat-tempat menarik, kegiatan komunitas, maupun pertunjukkan jalanan. Untuk Anda yang tertarik menikmati geliat malam Yogyakarta, simak beberapa tempat yang harus Anda kunjungi.

Kawasan Nol Kilometer. Lokasinya ada di ujung Jalan Malioboro. Penamaan ‘nol kilometer’ disebabkan tempat ini merupakan titik yang menjadi patokan penentuan jarak di kawasan Yogyakarta.

Kawasan ini menjadi pusat kegiatan komunitas maupun wisatawan saat malam hari. Di salah satu sudut jalan terdapat Monumen Serangan Umum Satu Maret yang sering digunakan untuk acara pameran, festival, maupun konser musik saat malam hari.

Tempat ini juga menjadi sebuah ruang publik untuk komunitas di Yogyakarta. Mulai dari komunitas musik, komunitas sepeda, maupun komunitas seniman sering menghabiskan waktu malamnya di kawasan ini.

Melakukan Masangin. Di alun-alun selatan Keraton Yogyakarta terdapat sebuah ritual permainan unik yang banyak menyedot pengunjung domestik maupun wisatawan asing. Ritual permainan ini dinamakan "masangin" yang berasal dari kata masuk di antara dua beringin. Dalam permainan ini, seseorang mencoba melewati celah antara dua beringin dengan mata tertutup.

Peminat permainan masangin ini cukup banyak, karena untuk dapat melewati jalan tengah di antara dua beringin tersebut tidaklah mudah. Kenyataannya banyak sekali orang yang menyimpang jauh dari jalan tengah meski sudah yakin bahwa mereka berjalan lurus. Menariknya, ada mitos jika berhasil melewati celah tersebut keinginannya akan terkabul.

Ritual masangin baru terasa afdol jika dilakukan saat malam hari, karena medan yang lebih sulit dan suasana ‘mistis’ yang cukup membuat bulu kuduk berdiri. Karena adanya masangin, saat ini alun-alun Kidul lebih ramai dibandingkan dulu saat hanya menjadi tempat latihan untuk prajurit Keraton.

Bukit Bintang. Merupakan sebutan untuk sebuah dataran tinggi di daerah Bukit Pathuk, Gunung Kidul yang menjadi tujuan wisata saat malam hari. Pengunjung dapat menikmati keindahan itu mulai dari sore hari saat matahari tenggelam.

Setelah itu pemandangan digantikan dengan indahnya lampu-lampu kota Yogyakarta. Jika sedang cerah, pengunjung juga dapat melihat hamparan bintang di langit.

Gudeg Pawon. Untuk Anda penikmat geliat malam Yogyakarta tentu belum pas rasanya jika tidak mencoba kuliner khas yaitu Gudeg. Pertanyaannya, apakah ada Gudeg yang buka di malam hari?

Anda bisa mencoba ke Jalan Janturan, Glagah, Yogyakarta, untuk bisa menikmati Gudeg Pawon yang buka mulai pukul sebelas malam hingga dini hari. Pawon berasal dari bahasa Jawa yang artinya dapur. Gudeg ini memang langsung dijual dari dapur berukuran empat kali enam meter, tempat gudeg dimasak.

Jangan salah mengira warung Gudeg Pawon ini sepi karena buka saat tengah malam, jam buka yang tidak biasa justru membuat banyak orang rela mengantri untuk menikmati kuliner khas Yogyakarta itu. Tempat yang ada di tengah perkampungan dan suasana seperti di rumah membuat tempat ini populer di kalangan pecinta kuliner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com