Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmatnya Nasi Bungkus Si-Pentje di Belanda!

Kompas.com - 19/07/2012, 12:59 WIB

Bahkan beberapa keluarga dan pekerja istana serta orang ternama di Belanda juga menjadi pelanggan Toko Si-Pentje. Ventje saat memasak dibantu anak dan istrinya, sedangkan dua pegawai yang juga masih keluarganya melayani langsung para pengunjung. Pengunjungnya tidak hanya dari Den Haag tapi juga dari kota lain yang sengaja mampir di tokonya terutama saat akhir pekan.

Menyajikan nasi bungkus dengan daun pisang nampaknya hanya dilakukan oleh Toko Si-Pentje karena daun pisang harus didatangkan dari Thailand yang kualitasnya lebih bagus daripada Indonesia sehingga harganya lebih mahal.

“Menyajikan makanan yang dibungkus dengan daun pisang akan memberikan aroma dan rasa yang khas Indonesia serta menjaga rasa makanannya tetap awet,” kata Ventje disela-sela membungkus nasi pesanan pelanggannya dengan sangat trampil.

Selanjutnya dijelaskan bahwa menikmati nasi bungkus mengingatkan mereka akan Indonesia atau semacam nostalgia bagi yang pernah berada di Indonesia. Untuk lebih mengikat kenangan atau nostalgia dengan Indonesia, maka dirasa perlu rasa makanannya itu tetap seperti rasa aslinya di Indonesia.

Umumnya orang Belanda tidak menyukai makanan yang pedas, tapi untuk daging rendangnya dibuat tetap pedas akhirnya malah disukai orang Belanda. Pengunjungnya menyukai keaslian rasa pedasnya karena terasa lain dari makanan mereka sehari-harinya atau makanan Indonesia di tempat lain yang rasanya sudah disesuaikan dengan selera umum orang Belanda.

Oleh karena itu Ventje menggunakan tag-line (slogan) untuk tokonya, "Traditionele Indonesische Keuken" (Masakan Tradisional Indonesia). Masakannya juga halal sebagaimana simbol halal tercantum di brosur dan websitenya. Tentunya ini cukup menarik bagi warga negara Indonesia yang menetap atau berkunjung ke Belanda dan rindu makanan Indonesia serta makan dengan daun pisang.

Nasi bungkus yang dimakan beberapa jam kemudian setelah dipanaskan dengan daun pisangnya memang masih terasa nikmatnya karena aroma daun pisang yang menyatu dengan makanan. Lauk nasi bungkus bisa juga sesuai permintaan pembeli seperti dengan udang atau ikan bahkan bisa juga untuk yang hanya makan sayur (vegetarian).

Roy, seorang pengunjung pria muda asli Belanda yang pernah sekali berlibur ke Indonesia berkomentar, “Ik had nog nooit de originele Indonesische keuken geproefd hier (saya belum pernah merasakan makanan Indonesia asli disini). Wat een aangename verrasing krijgt ik hier in de toko van Ventje (suatu kejutan bagi saya menemukannya di toko milik Ventje). Echt lekker en heerlijk hoor eten de nasi bungkus met pisang bladeren!” (sungguh enak dan nikmat makan nasi bungkus daun pisang!).

Makanan andalan lainnya yang dimasak saat ada yang memesan adalah sate kambing. Rasanya juga istimewa karena daging kambingnya empuk dan besar dengan bumbu kecap yang dicampur saus kacang, cabe rawit dan bawang, bagaikan menikmati sate kambing yang terkenal di Jakarta.

Makanan yang juga favorit adalah tahu telor yang dimasak dengan resep Indische (campuran Indonesia dan Belanda), tahu dan telur dicampur jadi satu kemudian digoreng dan disajikan dengan tauge.

Harga makanan Toko Si-Pentje relatif sama dengan harga di toko makanan lainnya bahkan bisa dikatakan lebih murah karena disajikan dengan daun pisang. Harga nasi bungkus yang ukurannya cukup besar, dua kali porsi nasi bungkus di Indonesia dijual seharga 10,5 Euro untuk yang lauknya dengan daging rendang, sedangkan dengan ikan atau udang dijual seharga 11,5 Euro. Di Belanda harga daging lebih murah daripada udang dan ikan. Ventje lebih mementingkan menjaga kualitas makanan yang tetap dengan rasa asli Indonesia karena itu yang dicari pelanggannya.

Sukses yang dicapai Toko Si-Pentje dalam memperkenalkan makanan dengan resep asli Indonesia dan kemasan traditional merupakan suatu promosi bagi Indonesia khususnya untuk kuliner Indonesia go international. Seyogianya tradisi membungkus makanan khususnya nasi bungkus dengan daun pisang di Indonesia bisa tetap dipertahankan juga, selain lebih sehat, murah dan makanan menjadi lebih enak serta nikmat untuk dimakan. Jadi bukan hanya orang di Belanda yang bisa mengatakan nikmatnya makanan dibungkus daun pisang... (Janine Helga  Groeneveld Warokka)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com