Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Dituntut Mampu Beradaptasi dengan Lingkungan

Kompas.com - 13/09/2012, 14:48 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

TUBAN, KOMPAS.com – Pariwisata memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memperlihatkan alam dan budaya Indonesia kepada dunia. Oleh karena itu, pembangunan kepariwisataan berkelanjutan menjadi hal penting untuk pengembangan pariwisata di Indonesia.

Salah satu pembangunan kepariwisataan berkelanjutan tersebut adalah green jobs atau pekerjaan berkelanjutan di sektor pariwisata. Hal tersebut diungkapkan Direktur ILO (International Labour Organization) di Indonesia, Peter van Rooij, pada saat Konferensi Pembangunan Kepariwisataaan Berkelanjutan di Tuban, Bali, Kamis (13/9/2012).

“Pembangunan pariwisata berkelanjutan bisa melestarikan dan memelihara keindahan, kehidupan, dan budaya Indonesia yang diwariskan untuk generasi yang akan datang. Saat ini dibutuhkan di sektor pariwisata, keahlian yang hijau,” tutur Peter dalam sambutannya.

Ia menuturkan profil kehijauan pengusaha dan perusahaan di sektor pariwisata dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan. Perubahan-perubahan, lanjutnya, akan berdampak pada kebijakan lapangan kerja yang lebih ramah di sektor pariwisata.

Sehingga diperlukan peningkatan keahlian di sektor pariwisata yang hijau, baik di tingkat pariwisata maupun nasional. Ia sendiri melihat sudah adanya proses fondasi pembangunan pariwisata berkelanjutan oleh industri-industri di berbagai daerah di Indonesia.

“Pembangunan kepariwisataan berkelanjutan bukan pilihan tetapi keharusan. Bukan saja urusan pemerintah, tetapi juga di sektor pemangku kepentingan dan masyarakat,” katanya.

Oleh karena itu, rencana strategis pembangunan kepariwisataan berkelanjutan berkaitan erat dengan pekerjaan yang berbasis lingkungan. Sehingga menghasilkan pariwisata yang mampu memberikan lapangan pekerjaan namun tetap berdasarkan pada pelestarian lingkungan.

“Pariwisata memberikan kesejahteraan dan pekerjaan yang layak, namun ramah lingkungan,” tuturnya.

Peter juga mengungkapkan ILO sudah lama bekerja sama dengan pemerintah Indonesia pada sektor pariwisata. ILO, lanjutnya, membantu pemerintah Indonesia membangun akademi pariwisata di Bali empat puluh tahun yang lalu.

Sementara itu Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar saat membacakan sambutan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di kesempatan yang sama menuturkan bahwa tren pembangunan di dunia mengacu pada pembangunan berkelanjutan.

“Pembangunan di segala bidang harus secara berkelanjutan dengan usaha tanpa membebani generasi masa depan,” katanya.

Selanjutnya, ia mengungkapkan dalam forum United Nations Conference on Sustainable Development pada Juni 2012 di Brasil yang dihadiri 20 negara perwakilan, menempatkan pariwisata sebagai sektor pendukung pembangunan berkelanjutan dan berperan penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Dalam kaitannya dengan green jobs, pemerintah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta ILO telah menyusun Strategic Plan on Sustainable Tourism and Green Jobs yang resmi dirilis pada saat pembukaan konferensi tersebut.

Rencana strategis tersebut berfungsi sebagai saran kebijakan dalam menentukan arah pengembangan profesi bidang pariwisata yang mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan. Konferensi itu sendiri dihadiri oleh pemangku kepentingan dari instansi pemerintah pusat dan daerah, asosiasi dan industri pariwisata, pengelola destinasi wisata, akademisi, dan LSM.

Dalam konferensi tercatat sejumlah pakar pariwisata yang merupakan perwakilan organisasi internasional World Tourism Organization (UNWTO) dan ILO, praktisi dan LSM pariwisata, hadir sebagai pembicara dalam konferensi yang berlangsung di Bali pada 13-14 September 2012 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com