Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dashi dan Umami, Rahasia Masakan Jepang

Kompas.com - 15/01/2013, 16:17 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOMPAS.com - Makanan Jepang banyak digemari oleh penduduk dunia. Bahkan, kata PR Section Manager PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati, anak kecil pun kini sudah kenal dengan makanan Jepang, contohnya takoyaki.

"Ciri masakan Jepang banyak mengandung sayur dan ikan, rendah lemak dan garam. Jarang yang digoreng atau disajikan mentah. Bumbu-bumbu yang dipakai juga minimalis sekali," kata Katarina di Jakarta, Jumat (11/1/2013).

Nah, dengan masakan sederhana seperti itu, tambah Katarina, bagaimana masakan Jepang bisa diterima oleh banyak orang? Ternyata, rahasianya ada pada rasa gurih yang terkandung dalam setiap masakan.

Rasa gurih yang dihasilkan atau dalam bahasa Jepang "umami" berasal dari dashi. Dashi ialah kaldu dasar yang digunakan pada setiap masakan Jepang. Dashi dapat berasal dari kombu (ganggang laut), ikan cakalang, makarel, dan jamur shitake.

Bahan-bahan tersebut, mulanya berbentuk kering, yang kemudian direbus lalu diambil kaldunya. Kaldu yang dihasilkan akan membuat rasa gurih atau umami pada setiap masakan Jepang.

Sedangkan, menurut Chef Kimio Nonaga, salah satu Chef Pengajar dalam Program Exploring The Wonder of Umami, Program Kerjasama PT Ajinomoto Indonesia dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, konon dengan gaya makan orang Jepang tersebut, membuat mereka berumur panjang. Hal ini sudah terbukti dari para nenek moyang mereka.

Karena hal ini, tambah Nonaga, membuat banyak chef dunia yang datang mengunjungi Jepang, mengetahui apa rahasia masakan Jepang tersebut.

Menyadari tingginya minat terhadap masakan Jepang dari masyarakat, PT Ajinomoto Indonesia menggandeng STP Bandung, mengusung Program Exploring The Wonder of Umami untuk lebih memopulerkan masakan Indonesia layaknya masakan Jepang.

Dalam Program ini, kata Nonaga, ia akan membuat masakan yang mengkombinasikan masakan Jepang dengan bahan-bahan lokal yang mudah diperoleh di Indonesia.

Noviandi Makalam, Rektor STP Bandung, yang ditemui saat jumpa pers Program Exploring The Wonder of Umami, di Congo Cafe, Bandung, Jumat (11/1/2013) malam, menegaskan bahwa dengan adanya program ini diharapkan tidak membuat masakan Indonesia berpatokan pada dashi dan umami seperti yang dimiliki masakan Jepang, namun menemukan rasa khas masakan Indonesia sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com