Selain mengunjungi sanak keluarga, mereka juga berziarah ke makam sanak keluarga dan makam para ulama ternama di Polewali Mandar. Cara unik ini dianggap sebagai salah satu cara mentradisikan atau melanggengkan ciri khas Islam Nusantara yang tidak memandang latar belakang agama, adat istiadat, suku, etnis, dan budaya.
Dengan menggunakan bendi tradisional yang masih menjadi sarana transportasi sebagian desa di Polewali Mandar, warga asal Kecamatan Pambusuang berkeliling kota dan desa menyapa sanak keluarga, tokoh masyarakat, ulama bahkan ke makam-makam Raja Balanipa pascalebaran.
Menurut Rasyid, tradisi bersilaturahim secara berkelompok kepada sanak keluarga yang terpisah kampung, dusun dan kecamatan ini dulu sering dilakukan warga desa pascalebaran. "Inilah salah satu bentuk aktualisasi Islam Nusantara yang tidak memandang latar belakang budaya, suku, dan agama. Sayangnya tradisi ini kian terkikis zaman akibat munculnya budaya-budaya modern," ujar Abdul Syahid, Senin (20/7/2015).
Bendi silaturahmi ini selain hemat biaya juga dipercaya bisa membangun suasana kebersamaan dan kekeluargaan pascalebaran serta minim kecelakaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.