Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Sate Termasyhur di Jakarta, Penasaran Kan?

Kompas.com - 21/10/2017, 13:28 WIB
WIENDA PUTRI NOVIANTY

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sate memang menjadi hidangan yang mudah disantap. Gerainya pun mudah Anda temui mulai di setiap sudut Ibu Kota.

Sajian daging yang dipotong dan ditusuk kemudian dilumuri saos lantas menjadi hidangan yang digemari banyak kalangan. Lengkap dengan lontong sebagai pendampingnya, hidangan sate cocok untuk mengisi perut Anda di malam hari.

(BACA: Sate Kere Langganan Jokowi, Sudah Pernah Icip?)

Namun bagi Anda yang bingung tempat yang tepat untuk menyantap sate, berikut KompasTravel himpun 4 gerai sate Ibu Kota yang wajib Anda cicipi :

1. Sate Taichan Bang Ochit Senayan

Siapa yang tak kenal sate taichan. Hampir semua orang di Ibu Kota sudah tak asing dengan sate taichan. Sate ayam yang dilumuri kuah cabai dan perasan jeruk nipis sudah menjadi makanan yang digemari semua kalangan.

Sate taichan adalah sate ayam tanpa bumbu kecap dan bumbu kacang.Kompas.com/Silvita Agmasari Sate taichan adalah sate ayam tanpa bumbu kecap dan bumbu kacang.
Sate taichan memang kian populer. Di kawasan Senayan saja Anda bisa menemukan puluhan pedagang sate taichan. Namun terdapat satu gerai Taichan di Senayan menjadi spot favorit pengunjung untuk menyantap hidangan sate kekinian ini.

(BACA: Bingung Mencari Aneka Sate Enak di Bandung? Ini Tempatnya...)

Sate Taichan Bang Ochit. Jika mampir ke daerah Senayan tentu sate taichan yang satu ini sudah dipenuhi dengan antrean pengunjung. Bahkan sebelum gerainya dibuka.

Bang Ochit adalah satu dari sekian pedagang sate taichan yang bisa Anda jadikan pilihan karena kualitas daging yang dipakai sungguh sangat baik.

(BACA: Sate Bekicot Dilumuri Bumbu Kacang Bikin Ketagihan)

Bahkan Bang Ochit sendiri dipercaya sebagai pemain pertama sate taichan di kawasan Senayan. Untuk menikmati sate taichan, Anda bisa mampir ke jalan Asia Afrika di kawasan senayan di malam hari.

2. Sate Padang Ajo Ramon

Sate Padang Ajo Ramon, sate padang yang satu ini namanya sudah luar biasa harum, seharum aroma bumbunya yang salalu membuat Anda lapar.

Sate padang di kedai Ajo Ramon, memiliki warna kemerahan setelah dibumbui sebelum dibakar. Warna merah tersebut dikarenakan bumbu yang meresap sebelum dibakar.KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Sate padang di kedai Ajo Ramon, memiliki warna kemerahan setelah dibumbui sebelum dibakar. Warna merah tersebut dikarenakan bumbu yang meresap sebelum dibakar.
Sate Padang ini terdiri dari sate campur yang berisikan dari daging, lidah, dan sate usus sapi. Jika dilahap setusuk sate lidah tidak ada kerasnya sama sekali, kenyal dan bumbunya begitu terasa.

Daging dan ususnya ternyata tak kalah nikmat, daging memang lebih berserat dibanding lidah, namun potongannya yang pas tidak kecil dan tidak besar akan membuat Anda terus ingin melahapnya. Bumbunya yang tidak pelit membuat sate yang satu ini siap meluber di piring Anda.

Untuk mendapatkannya Anda bisa berkunjung ke pusatnya persis di pelataran Pasar Santa, Jalan Cipaku 1, Kebayoran Lama.

Sate Padang Ajo Ramon di Pasar Santa, Jakarta Selatan.BIGDISH Sate Padang Ajo Ramon di Pasar Santa, Jakarta Selatan.
Selain itu cabang Ajo Ramon yang masih dikelola oleh keluarga besarnya tersebar di pusat kuliner Blok S, Pasar Raya Blok M, Cikajang nomor 72, Mal Artha Gading, Mal Kelapa Gading, hingga di Summarecon Bekasi.

Khusus di Pasar Santa buka mulai pukul 16.00 hingga 24.00 WIB. Selain itu buka mulai pukul 12.00 dan ada juga yang mengikuti jam operasional mal. Untuk satu porsi sate padang seharga Rp 25.000, berisi ketupat dan 10 tusuk sate.

3. Sate Kambing Sabang

Kedai ini sebenarnya memiliki nama Sate Lamongan Jaya Agung, namun lebih dikenal dengan sebutan Sate Sabang. Kedai ini ternyata cukup legendaris di Menteng, bahkan di Jakarta. Kedai ini berdiri sejak 1963, yang diawali dengan gerai soto lamongan.

Sate di sini terkenal dengan potongan daging kambingnya begitu besar dan empuk, berukuran sekitar 2-3 sentimeter.

Dalam satu tusuk terdapat empat potong, tiga daging dan satu lemak di tengah-tengahnya. Bumbu kacangnya berwarna coklat kehitaman, pekat akibat campuran bumbu dan kecap.

Sate Kambing di perempatan Jalan Sabang, Menteng, Jakarta, yang terkenal dengan Sate Sabang Menteng, Senin (5/6/2016). Menggunkan daging paha, kambing dengan potongan besar dan bumbu kacang berkecap yang rasanya khas, menjadi keunggulan kedai ini.KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Sate Kambing di perempatan Jalan Sabang, Menteng, Jakarta, yang terkenal dengan Sate Sabang Menteng, Senin (5/6/2016). Menggunkan daging paha, kambing dengan potongan besar dan bumbu kacang berkecap yang rasanya khas, menjadi keunggulan kedai ini.
Saat satenya digigit, ternyata teksturnya benar-benar cukup empuk untuk seukuran daging kambing yang disate. Saus kacangnya tak begitu halus, jadi tekstur kacang masih sangat terasa di mulut.

Kedai ini terkenal dengan sebutan Sate Sabang, karena bertempat di perempatan antara Jalan Sabang dengan Jalan Wahid Hasyim. Setiap hari, kedai ini buka mulai pukul 08.00-24.00 WIB.

Harga satu porsi sate kambing berisi 10 tusuk Rp 57.000, jika Anda ingin tanpa menggunakan lemak Rp 58.000. Sedangkan hidangan berkuah seperti gule dan soto lamongan Rp 27.000. Bagi yang tak suka kambing, tersedia juga sate ayam Rp 35.000 yang tak kalah menggoda.

4.Sate Apjay

Sate yang satu ini sudah tidak asing di kalangan penikmat sate. Sate yang berlokasi di Panglima Polim menghadirkan sajian sate yang khas dan nikmat.

Setumpuk sate daging dada ayam, di kedai Sate Apjay. Sate tersebut baru menempuh dua tahap, masih ada sekali lagi tehap pembumbuan setelah dibakar dua kali bersama bumbunya.KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Setumpuk sate daging dada ayam, di kedai Sate Apjay. Sate tersebut baru menempuh dua tahap, masih ada sekali lagi tehap pembumbuan setelah dibakar dua kali bersama bumbunya.
Tersedia beberapa varian menu sate seperti sate daging, sate telur dan sate campur. Untuk sate daging, Sate Apjay hanya mengunakan daging ayam bagian dada, jadi ketika dimakan, mulut Anda akan terisi dengan potongan daging dengan bumbu yang meresap.

Selain itu, Sate Apjay juga menggunakan minyak hasil sulingan kacang dan jeruk nipis untuk aroma wangi khas satenya.

Ketika disantap, teksturnya tidak alot namun sangat padat atau seperti berisi. Kenikmatan menyantap sate tanpa lemak memang terasa padat, dan gurihnya dapat langsung dari bumbu kacang. Tak lupa, lontong menjadi pelengkap santapa sate ini.

Kedai dengan tenda dan gerobak besar tersebut mulai buka pukul 17.00 hingga pembelinya sepi, yaitu sekitar pukul 01.00-02.00 dini hari. Untuk satu porsi sate dijual seharga Rp 24.000 jika menggunakan lontong Anda tinggal menambah Rp 4.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com