Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teluk Sarawandori, Potongan Surga yang Jatuh di Tanah Serui Papua

Kompas.com - 27/08/2018, 15:12 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

SERUI, KOMPAS.com - Kabupaten Kepulauan Yapen di Papua memiliki sebuah teluk yang sangat indah. Masyarakat sekitar menyebutnya Teluk Sarawandori.

Berada di Kampung Sarawandori Distrik Kosiwo, teluk yang memliki warna biru toska sebening kaca ini hanya berjarak 10 kilometer dari Kota Serui, pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Yapen.

Jika berangkat dari bandara Kamanap Kepulauan Yapen, Teluk Sarawandori berada di kanan jalan sebelum masuk Kota Serui. Wisatawan tinggal mengikuti arah menuju kampung Sarawandori.

Baca juga: 2 Wisata Danau Tersembunyi di Pegunungan Arfak Papua Barat

Sepanjang jalan menuju Teluk Sarawandori, wisatawan akan disuguhi pemandangan yang indah. Akses jalan yang berbukit sudah cukup bagus dan bisa dilalui dengan kendaraan roda dua ataupun empat.

“Biasanya wisatawan banyak yang berhenti di sini untuk melihat dan ambil gambar teluk dari atas bukit sini,” kata Akbar, sopir yang mengantarkan Kompas.com menuju Teluk Sarawandori Minggu (19/8/2018).

Kampung nelayan di Teluk Sarawondori, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Minggu (19/8/2018).KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Kampung nelayan di Teluk Sarawondori, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Minggu (19/8/2018).
Benar saja, perbukitan yang hijau kontras dengan warna teluk biru toska sebening kaca terlihat sangat indah jika dilihat dari ketinggian. Akbar menunjukkan di bawah bukit terdapat sebuah kampung nelayan tempat yang kami tuju untuk menikmati Teluk Sarawandori.

“Nanti kita ke sana. Ada kampung nelayan. Jumlahnya penduduknya tidak banyak. Hanya ada beberapa kepala keluarga,” kata Akbar.

Baca juga: Tak Sekadar untuk Bawa Barang, Ini Fungsi Noken di Papua

Selain menggunakan kendaraan pribadi, masyarakat juga bisa menggunakan kendaran umum menuju ke Sarawandori. “Tapi harus menunggu lama angkotnya,” kata Akbar

Setelah puas mengambil gambar Teluk Sarawandori dari ketinggian, perjalanan dilanjutkan menuju kampung nelayan. Decakan kagum langsung muncul ketika tiba di salah satu rumah nelayan di kampung Sarawandori.

Laut yang jernih dan langit yang biru menyajikan pemandangan yang tidak biasa. Kumpulan ikan juga terlihat berenang di bawah tiang-tiang pelantar. Hampir sebagian besar rumah kayu yang didirikan menghadap laut.

Anak-anak sedang berenang di Teluk Sarawondori, Kepulauan Yapen, Papua, Minggu (19/8/2018).KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Anak-anak sedang berenang di Teluk Sarawondori, Kepulauan Yapen, Papua, Minggu (19/8/2018).
Beberapa perahu terlihat tertambat di teras belakang rumah yang langsung menghadap ke teluk. Pelantar dari kayu bisa digunakan untuk bersantai menikmati pemandangan di sekitar Teluk Sarawandori.

Karobaba (46), salah satu nelayan di Kampung Sarawandori mempersilakan Kompas.com beristirahat di halaman belakang rumahnya yang langsung berhadapan dengan teluk.

Karobaba bercerita, jika pemandangan di Teluk Sarawandori cocok dinikmati saat pagi hari. “Ada tempat wisata di ujung jalan ini. Lurus saja ke pantai. Tapi belum dikelola secara profesional. Padahal banyak sekali yang berkunjung ke sini,” jelas Karobaba.

Tidak lama kemudian, sekelompok anak-anak terlihat datang. Tanpa berpikir panjang, mereka langsung melepas baju dan terjun ke air teluk yang terlihat tenang. Sorak sorai suara anak-anak yang riang membuat suasana Teluk Sarawandori menjadi lebih hidup.

“Kadang-kadang ada orang luar Serui yang main ke sini kami antar ke tengah teluk untuk mandi di sana menggunakan perahu. Teluknya tenang, airnya juga jernih,” kata Karobaba.

Teluk Sarawondori di Kepulauan Yapen, Papua, Minggu (19/8/2018), dikelilingi perbukitan berwarna hijau.KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Teluk Sarawondori di Kepulauan Yapen, Papua, Minggu (19/8/2018), dikelilingi perbukitan berwarna hijau.
Bapak enam anak itu juga bercerita jika pemandangan bawah air di Teluko Kosiwara juga dipenuhi karang yang indah. Sayangnya, Kompas.com tidak memiliki kesempatan untuk menyaksikannya.

Senja mulai tiba. Matahari pelan-pelan tenggelam. Anak-anak telah beranjak pulang. Namun suasana jelang malam di Teluk Kosiwara tetap menawan. Benar-benar Sarawandori adalah kepingan surga yang jatuh di tanah Papua yang masih terjaga kelestariannya.

Mau jalan-jalan gratis ke Jerman bareng 1 (satu) teman kamu? Ikuti kuis kerja sama Kompas.com dengan Scoot lewat kuis JELAJAH BERLIN. Ada 2 (dua) tiket pesawat PP ke Jerman, voucher penginapan, Berlin WelcomeCards, dan masih banyak lagi. Ikuti kuisnya di sini. Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com