SAWINGGRAI, KOMPAS.com - "Kalau ke Papua tidak melihat cenderawasih di alam aslinya, ya rugi," demikian pesan kawan blogger saat mengetahui KompasTravel hendak berangkat ke Raja Ampat di Papua Barat.
Ketika menginap di Raja Ampat Dive Lodge, Pulau Manswar, pesan teman itu kembali terngiang. Alhasil, keinginan melihat burung cenderawasih, ikon Papua, di habitat aslinya pun terwujud.
Kamis (5/5/2016), rombongan media asal Perancis peserta "Special Interest Diving Famtrip" undangan Kementerian Pariwisata mendapat kesempatan melakukan bird watching alias melihat cenderawasih di Desa Sawinggrai, Pulau Gam. Lokasinya tak jauh Pulau Manswar.
(BACA: Ini 7 Tips Melihat Cenderawasih di Sawinggrai)
"Pukul 05.00 harus sudah berangkat," kata Husna, Kasi Promosi Dinas Pariwisata Raja Ampat sehari sebelumnya.
Dermaga Pulau Manswar, pukul 05.00 sudah diramaikan peserta yang ingin menyaksikan cenderawasih. Hari masih gelap. Penerangan lampu dermaga membuat ikan-ikan berenang bebas di bawah dermaga.
(BACA: Media Perancis Diundang ke Raja Ampat)
Saat menatap ikan-ikan tersebut, duh... betapa masih aslinya bumi Papua. Ikan berenang bebas, air laut pun masih bersih.
Tak berapa lama peserta famtrip langsung menaiki speed boat "Saraung". Ais, nakhoda speed boat mulai menghidupkan mesin dan perlahan-lahan kapal meninggalkan dermaga Raja Ampat Dive Lodge.
Seiring mulai munculnya sinar matahari di ufuk timur, boat pun melaju menuju Pulau Gam. Butuh waktu 20 menit menyeberang menuju Pulau Gam.
Tiba di dermaga Desa Sawinggrai, Pulau Gam, rombongan disambut Lambert, pemandu wisata kami yang telah siap mengantarkan melihat cenderawasih.
Tanpa alas kaki, Lambert dengan langkah mantap memandu kami memasuki hutan Desa Sawinggrai. "Hati-hati melangkah. Jalan licin, semalam hujan," kata Lambert sambil mengarahkan senter ke arah depan untuk memudahkan peserta melangkah.