Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (4)

Kompas.com - 11/03/2008, 08:18 WIB

                                                                                                                                                                                [Tayang:  Senin - Jumat]

 
 
Sejarah Ribuan Tahun

Di antara semua negara Asia Tengah, bisa dibilang Tajikistan adalah negara yang paling artifisial pembentukannya. Negara ini dipisahkan dari Uzbekistan tahun 1929. Tajikistan dilahirkan dan didefinisikan. Sulit memisahkan antara orang Tajik dan Uzbek. Walaupun secara linguistik, orang Tajik bicara bahasa Persia dan orang Uzbek bicara rumpun bahasa Turki, namun secara kultural kedua etnis ini sudah saling membaur dan mempengaruhi sejak berabad-abad dalam khasanah sejarah Asia Tengah.

Bahasa Persia pada masa kejayaan Jalan Sutra adalah bahasa pemerintahan. Raja dan petinggi negara semua berbicara bahasa Persia, yang kemudian disebut bahasa Tajik. Raja Turki (Uzbek) pun berbahasa Tajik. Kota Samarkand dan Bukhara yang berkilauan dalam sejarah dunia mayoritas didiami oleh orang-orang yang berbahasa Tajik. Tetapi kedua kota bersejarah ini bukannya masuk wilayah Tajikistan malah menjadi kebanggaan nasional Uzbekistan.

Uzbekistan berpendapat bahwa penduduk Samarkand dan Bukhara sebenarnya secara genetis adalah orang Uzbek, hanya saja berbahasa Tajik. Tajikistan beranggapan bahwa Uzbekistan telah merampas warisan budaya mereka.

Apa yang harus terus-menerus diperdebatkan, manakala definisi 'Uzbek' dan 'Tajik' adalah rekaan dan ciptaan ahli etnografis Soviet dari Moskwa? Semua negara 'Stan' satu-persatu bermunculan karena Soviet ingin memecah kekuatan Islam di Asia Tengah. Kini, setelah kelima negara ini merdeka, hubungan satu sama lain tidak pernah mesra. Identitas yang diciptakan oleh bangsa penjajah kini dijadikan fondasi negara. Hubungan Tajikistan dan Uzbekistan selalu penuh hembusan permusuhan, terlepas dari kedekatan sejarah dan budaya.

Setelah kehilangan Samarkand dan Bukhara yang 'dirampas' oleh Uzbekistan, Tajikistan butuh sebuah sejarah masa lalu sebagai raison d'etre nya sebuah negara merdeka. Wilayah yang sekarang menjadi Tajikistan dulunya adalah dusun-dusun terpencil di pegunungan.

Seratus tahun lalu siapa yang kenal Dushanbe? Ibu kota Tajikistan ini tak lebih dari sebuah kishlak, desa kecil. Apalagi pegunungan Pamir di timur sana. Begitu terpencil. Begitu terbelakang.

Tetapi sanggupkah masa kini Tajikistan disejajarkan dengan kebanggaan masa lalunya, kilauan sejarah Persia yang pernah menjadi pusat dunia? Masa lalu yang begitu agung dan gemilang kini harus dipasangkan ke sebuah wilayah teritorial gunung-gunung terpencil yang miskin. Tak ada peninggalan sejarah. Yang ada hanya kebangaan peradaban yang masih harus dipaksakan pengakuannya. Tajikistan melekatkan dirinya dengan Dinasti Somoni, menamakan mata uangnya Somoni dan menaruh patung raksasa Ismail Somoni di ibukotanya. Walaupun sebenarnya, wilayah Tajikistan sekarang cuma desa-desa pinggiran perbatasan dinasti Somoni.

Di antara yang tersisa di negeri mungil terjepit gunung-gunung tinggi ini adalah kota Istaravshan. Terletak jauh di utara, 280 kilometer dari Dushanbe, melewati puncak-puncak tinggi gunung bersalju. .

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com