Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Wakatobi: Saya Ini Memimpin Laut

Kompas.com - 12/03/2010, 18:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mungkin nama Kabupaten Wakatobi di provinsi Sulawesi Tenggara masih terdengar asing di telinga anda. Namun, daerah ini justru tersohor di Amerika Serikat maupun di Inggris karena keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karangnya. Tercatat Wakatobi memiliki jenis terumbu karang yang banyak dibandingkan negara-negara di dunia lainnya.

Jelas saja. Pasalnya, sebagian besar wilayah Wakatobi adalah laut. Dari total luas wilayah yang mencapai 1,39 juta hektar, sekitar 97 persennya berup laut. Sedangkan sisanya yang hanya 3 persen berupa daratan yang terdiri dari pulau-pulau.

"Maka saya bupati yang memimpin laut. Bupatinya ikan-ikan dan terumbu karang," kata Bupati Wakatobi, Hugua, di Kantor Microsoft Indoensia, Jakarta, Jumat (12/3/2010).

Sayangnya, selama ini kekayaan hayati Wakatobi justru dimanfaatkan oleh para peneliti asing. Setiap tahunnya, puluhan ribu peneliti dari berbagai negara menyambangi Wakatobi untuk meneliti keanekaragaman hayatinya. Biasanya, para peneliti itu memboyong hasil penelitiannya ke negara asalnya. Sedangkan penduduk lokal justru tidak dapat menikmati hasilnya. Begitu juga dengan laboratorium pusat penelitian kelautan yang ada di Wakatobi yang sebagian besarnya dikuasai oleh asing.

"Kalau di Inggris hampir seluruh ruang geologinya itu isinya Wakatobi. Disana saya terkenal. Tetapi saya enggak terlalu senang karena penelitian kekayaan kita lebih banyak dimanfaatkan orang asing," cetus Hugua.

Karena itu, pihaknya bertekad untuk membangun pusat penelitian kelautan internasional di Wakatobi. Hugua mengakui, pihaknya hanya sanggup memenuhi 25 persen dari total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek itu. Kemudian sisanya, akan dicari melalui kerangka kerja sama antara pemerintah dengan swasta.

Hugua optimistis, pusat penelitian ini akan menarik jumlah wisatawan yang datang ke Wakatobi dan menggerakkan perekonomian di wilayah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com