Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Rafting', Menikmati Wisata Pedesaan

Kompas.com - 19/07/2010, 08:29 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Atraksi wisata arung jeram (rafting) menelusuri Sungai Ayung selama ini menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dalam menikmati wisata pedesaan, yang belakangan mulai diintensifkan di Badung utara. "Sedikitnya ada empat perusahaan yang dikelola masyarakat lokal melayani wisata arung jeram di Badung utara," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, I Made Subawa, Minggu (18/7/2010).

Ia mengatakan, masing-masing perusahaan masih berskala kecil, tetapi profesional dalam melayani jasa atraksi wisata yang cukup menantang itu. "Mereka membagi alur sungai sedemikian rupa dengan jadwal yang telah disepakati sehingga satu perusahaan dengan yang lainnya tidak berbenturan," ujar Subawa.

I Nyoman Kitha, warga setempat salah seorang pengelola arung jeram di Badung utara, menambahkan, pihaknya mengoperasikan delapan perahu karet, didukung tenaga-tenaga andal yang profesional. "Setiap bulan melayani rata-rata 100 wisatawan mancanegara, kebanyakan dari Australia dan Eropa," ujar Kitha, mantan karyawan sebuah hotel berbintang di pantai Sanur.

Ia mengaku sengaja pulang ke kampung halaman untuk merintis pengembangan wisata pedesaan sejak tahun 1994.

Selain pengelola rafting, yang juga dikembangkan adalah wisata olahraga, yakni mengajak wisatawan untuk jalan kaki ke tengah-tengah persawahan, perkebunan, dan melihat aktivitas petani dari dekat. "Setiap minggu ada saja rombongan wisatawan yang menikmati alam pedesaan," ujar Kitha yang juga mengelola delapan kamar pondok wisata, dengan fasilitas yang tidak kalah dengan hotel berbintang.

Selain berkembang di Petang Atraksi, arung jeram yang dikemas sebagai paket wisata juga berkembang di perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar. Sungai yang digunakan sama. Namun, lokasinya telah diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling berbenturan.

Atraksi wisata arung jeram juga berkembang di Sungai Unda, Kabupaten Klungkung, dan Sungai Telaga Waja, Kabupaten Karangasem.

Arum jeram di Bali yang kini cukup dikenal masyarakat internasional dirintis sekitar tahun 1990 oleh Nick Blackbeard, pria kelahiran London, Inggris, yang kini bermukim di Bali dan sudah menjadi WNI.

Rintisan yang dilakukan pemilik perusahaan Rafting Sobek Sanur itu melalui proses yang cukup panjang. Hal ini dijalankan dengan semangat, kegigihan, dan perjuangan yang tidak putus asa. Promosi dilakukan secara terus-menerus setelah melakukan uji coba bermain rafting pada 12 jalur sungai di Bali, yang kemudian hanya tiga di antaranya yang paling cocok untuk atraksi wisata yang menantang dan mengasyikkan itu.

Sebagai awal, wisman atau siapa saja yang mengikuti tour rafting akan diberikan antara lain helm, baju pelampung, dan pedal (dayung). Pemandu wajib menjelaskan penggunaan alat tersebut dan cara-cara melakukan penyelamatan di sungai, seperti halnya penjelasan keselamatan saat seseorang naik pesawat udara.

Demikian pula pemandu yang mengendalikan perahu karet selama menelusuri alur sungai yang menantang dan mengasyikkan itu, mereka telah memiliki keterampilan profesional sehingga empat-lima penumpang dalam perahu itu terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Paket wisata yang dikemas termasuk antar-jemput, fasilitas rafting, hingga kelengkapan handuk dan kamar mandi, serta hidangan makan siang yang dalam beberapa tahun belakangan sangat diminati, baik oleh wisatawan dalam maupun luar negeri," papar Subawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com