Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APEC Mendongkrak Arus Wisatawan

Kompas.com - 05/10/2012, 02:42 WIB

Jakarta, Kompas - Tahun depan, Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation. Acara tersebut diharapkan mampu mendongkrak arus kunjungan wisatawan asing. Pemerintah menargetkan wisatawan mancanegara sebanyak 9 juta orang pada tahun 2013. Target tersebut diyakini bisa tercapai karena Indonesia juga menjadi tempat penyelenggaraan ajang Miss World.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, di Jakarta, Kamis (4/10), mengatakan, kedua acara itu akan berlangsung di Bali. ”Kedua acara tersebut akan menarik minat wisatawan. Apalagi lokasinya di Bali, yang sudah dikenal masyarakat internasional. Karena itu, kami tidak ingin acara tersebut terlewat begitu saja. Negara mana pun yang menyelenggarakan APEC bisa menggunakan event ini sebagai promosi untuk negaranya,” katanya.

Dia mengatakan, dengan mempertimbangan dua acara level internasional itu, pemerintah menargetkan kunjungan wisman sebanyak 9 juta orang atau naik 12,5 persen dari tahun ini, yang ditetapkan sebanyak 8 juta orang.

”Kami yakin APEC bisa berkontribusi banyak. Apalagi sepanjang tahun ada pertemuan dan juga event terkait yang akan digelar. Selain APEC, tahun depan Indonesia juga menjadi tuan rumah bagi perhelatan Miss World. Makanya, kami optimistis target itu bisa tercapai,” kata Mari Elka Pangestu.

Perhelatan APEC akan digelar pada Oktober 2013, di kawasan Nusa Dua, Bali. Dalam forum tersebut, Indonesia akan melanjutkan perjuangan untuk memasukkan minyak sawit mentah (CPO) sebagai produk ramah lingkungan. ”Itu akan tetap jadi agenda kami. Bulan Oktober ini EPA (Environmental Protection Agency) sudah konfirmasi mau datang,” kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Menurut Gita, pemerintah telah menyiapkan argumentasi kepada EPA terkait dengan notifikasi mereka soal CPO. Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan notifikasi EPA mengenai standar bahan bakar dari sumber yang dapat diperbarui (renewable fuel standards/RFS) pada 28 Januari 2012. EPA menyatakan, bahan bakar minyak nabati yang berasal dari minyak sawit Indonesia belum memenuhi standar energi terbarukan.

Dalam argumentasi tersebut, lanjutnya, Indonesia yakin bisa menurunkan emisi karbon lebih dari 20 persen hingga 2020. Standar batas pengurangan emisi gas rumah kaca dari bahan baku sawit minimal 20 persen. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com