Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Jadi Tujuan Pesta Baru Lulusan SMA Australia

Kompas.com - 19/11/2012, 18:26 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

ADELAIDE, KOMPAS.com- Bali sekarang menjadi tujuan baru bagi murid sekolah menengah Australia yang merayakan berakhirnya masa sekolah mereka. Diperkirakan dalam tiga pekan mendatang ini, sekitar 6.000 pelajar akan mengunjungi Bali.

Anak-anak ini biasa disebut sebagai "schoolies" adalah mereka baru saja menyelesaikan Kelas 12. Sambil menunggu apakah mereka mendapatkan tempat di universitas bulan Februari mendatang, secara tradisional para schoolies ini berlibur.

Selama ini, mereka akan berkumpul di daerah wisata seperti Gold Coast di negara bagian Queensland. Namun dengan nilai dolar Australia yang kuat dan juga banyaknya penerbangan murah, harga minuman dan rokok yang murah, dan jauhnya dari pengawasan orang tua, Bali menjadi tujuan baru.

Menurut laporan khusus yang dibuat oleh jaringan media News Ltd, para schoolies ini mengunjungi Bali meskipun ada peringatan dari pemerintah Australia akan adanya kemungkinan mereka akan menjadi korban serangan teroris.

"Saya akan menghabiskan 500 dollar (hampir 5 juta rupiah) selama saya ini, semua sudah tercakup. Mana mungkin itu terjadi di Australia," kata Michael Del Callo (18), pelajar dari St Joseph College, Geelong, Victoria.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr sudah mengeluarkan peringatan baru kemungkinan adanya serangan teroris di Bali. Dalam peristiwa bom Bali di tahun 2002, dan 2005, beberapa korbannya adalah para schoolies.

Namun menurut reporter News Ltd yang menanyai para schoolies di sekitar Kuta rata-rata mendapatkan jawaban bahwa mereka tidak mengetahui adanya peringatan tersebut dan sebagian juga tidak perduli. Menlu Carr juga mengatakan pemerintah Australia tidak akan banyak membantu bila para schoolies ini nantinya terlibat dalam tindak kekerasan atau penggunaan narkoba.

Ben Phillips (18) seorang pelajar Carroll College dari Sydney mengatakan sejak tiba di Bali, dia sudah puluhan kali ditawari untuk membeli narkoba. "Mungkin sudah 300 kali, orang mencoba menjual kokain, ganja ataupun mushroom. Namun saya hanya menggelengkan kepala dan pergi dari situ." kata Phillips.

Tampaknya kasus yang menimpa ratu marijuana, Schappelle Corby dan kasus yang menimpa seorang pelajar dari Sydney tahun lalu yang dikenal dengan nama "Bali Boy" membuat para schoolies ini berhati-hati dalam soal narkoba di Bali.

"Tidak seorang pun ingin seperti mereka. Bayangkan kalau itu terjadi." kata Phillips. Namun terlepas dari semua itu, tujuan utama mereka ke Bali adalah pesta.

"Bila sesuatu terjadi, ya terjadilah. Kita hanya hidup sekali. Saya juga meragukan, kalau kami akan kena ledakan bom." kata seorang pelajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com