Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Soba, Mi Sehat dari Negeri Sakura

Kompas.com - 09/06/2015, 09:07 WIB
Mentari Chairunisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak yang mengira, seluruh kandungan mi adalah sama. Kandungan karbohidrat yang tinggi tak jarang membuat mi dipandang sebagai panganan yang tidak sehat.

Namun, buang jauh-jauh pemikiran itu jika bertemu dengan soba. Salah satu varian mi dari Negeri Sakura ini diklaim sebagai mi tersehat dibanding dengan jenis mi lainnya. “Mi yang lain memakai gandum, tepung gandum. Kalau soba pakai daun, sayuran yang dikeringkan,” ujar CEO Sagami Group, Toshiyuki Kamada, Sabtu (30/5/2015).

KOMPAS.COM/MENTARI CHAIRUNISA Chicken Tebasaki, sayap ayam goreng dengan rasa asin ditambah dengan taburan wijen di atasnya ala Sagami Soba.
Kamada menjelaskan soba terbuat dari buckwheat, sejenis gandum yang mengandung asam amino dan kaya akan flavonoids. Kelebihan buckwheat dibanding padi atau jenis gandum lain adalah kandungan protein dan vitamin yang lebih banyak serta kandungan mineral, magnesium besi, zinc, tembaga, dan mangan yang lebih banyak.

Mengonsumsi soba secara berkala juga dipercaya bisa membantu menjaga dinding pembuluh darah awet muda serta mengontrol tekanan darah. Hal itu disebabkan kandungan glukosa yang lebih rendah dalam soba.

KOMPAS.COM/MENTARI CHAIRUNISA Tezaru Soba dari Sagami Soba, soba dingin yang disajikan bersama tempura.
“Selain melancarkan peredaran darah, soba juga rendah kalori, juga anti kolesterol, anti aging juga,” lanjut Kamada.

Tak hanya dipercaya baik untuk kesehatan, soba juga diyakini dapat menambah umur panjang bagi masyarakat Jepang. Terdapat sebuah budaya tradisional untuk mengonsumsi soba di Jepang yang disebut Toshikoshi-Soba. Bentuk soba yang kecil dan panjang dimaknai sebagai umur panjang dengan penuh kesehatan dan keberuntungan yang kekal. Toshikoshi-Soba biasa dilakukan saat tahun baru.

KOMPAS.COM/MENTARI CHAIRUNISA Spicy Beef Soba, varian soba panas dengan sensasi rasa pedas.
Keunikan lain adalah cara memakan soba. Soba yang bisa disajikan dalam dua cara, yakni panas dan juga dingin, memiliki cara tersendiri untuk menyantapnya. Masyarakat Jepang biasanya memakan soba dengan cara menyedot soba beserta kuahnya hingga menghasilkan bunyi “slurp”. Meskipun di beberapa negara lain kebiasaan ini dianggap tidak wajar, namun bagi masyarakat Jepang cara makan ini dinilai bisa meningkatkan selera makan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tips Naik Perahu Susur Sungai Sendiri, Perhatikan Cara Duduknya

4 Tips Naik Perahu Susur Sungai Sendiri, Perhatikan Cara Duduknya

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Pendakian Terkini Bukit Mongkrang Tawangmangu

Harga Tiket dan Jam Pendakian Terkini Bukit Mongkrang Tawangmangu

Travel Update
Daya Tarik Masjid Aschabul Kahfi, Tempat Wisata Religi di Gua

Daya Tarik Masjid Aschabul Kahfi, Tempat Wisata Religi di Gua

Jalan Jalan
Tempat Wisata dekat Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Museum hingga Pantai

Tempat Wisata dekat Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Museum hingga Pantai

Travel Update
4 Tips Camping di Cuaca Buruk, Pastikan Persiapan Lengkap

4 Tips Camping di Cuaca Buruk, Pastikan Persiapan Lengkap

Travel Tips
Aktivitas di Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Masih Belum Banyak

Aktivitas di Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Masih Belum Banyak

Travel Update
Starlux Airlines Terbang dari Taiwan ke Jakarta per September, Tarif Rp 3 Jutaan

Starlux Airlines Terbang dari Taiwan ke Jakarta per September, Tarif Rp 3 Jutaan

Travel Update
Tips Berkunjung ke Bukit Dewa Dewi di Wonogiri, Datang Pagi

Tips Berkunjung ke Bukit Dewa Dewi di Wonogiri, Datang Pagi

Travel Tips
20 Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024, Indonesia Teratas

20 Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024, Indonesia Teratas

Travel Update
Indonesia Jadi Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024

Indonesia Jadi Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024

Travel Update
Asal-usul Nama Golo Geleng di NTT, Konon Jadi Tempat Singgah Empo Rua

Asal-usul Nama Golo Geleng di NTT, Konon Jadi Tempat Singgah Empo Rua

Jalan Jalan
Pendakian ke Gunung Dempo di Sumatera Selatan Ditutup sampai 8 Juni

Pendakian ke Gunung Dempo di Sumatera Selatan Ditutup sampai 8 Juni

Travel Update
4 Aktivitas di Koryu Space di Jakarta, Baca Buku dan Bikin Origami

4 Aktivitas di Koryu Space di Jakarta, Baca Buku dan Bikin Origami

Jalan Jalan
Cara ke Koryu Space Japan Foundation, Naik MRT dan Transjakarta

Cara ke Koryu Space Japan Foundation, Naik MRT dan Transjakarta

Travel Tips
500 Kapal Nelayan Semarang Ikut Tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji

500 Kapal Nelayan Semarang Ikut Tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com