Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manumpitaeng, Mengintip Burung Gosong Bertelur di Pulau Perawan

Kompas.com - 27/06/2015, 08:11 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

SITARO, KOMPAS.com - Kawasan Nusa Utara, yang melingkupi tiga kabupaten di ujung Utara provinsi Sulawesi Utara (Sulut) seakan menyimpan surga tersembunyi. Ketiga kabupaten itu adalah Kabupaten Kepulauan Talaud yang berada paling utara dan berbatasan dengan Filipina, Kabupaten Kepulauan Sangihe yang berada di tengah dan Kabupaten Kepulauan Sitaro yang paling dekat dengan Manado, ibu kota Sulut.

Ketiga kabupaten tersebut merupakan kabupaten bahari karena potensi kebaharian yang dimilikinya. Dengan posisi itu, ketiga kabupaten ini punya sederet destinasi wisata bahari, yang sayang memang belum dikelola secara maksimal, termasuk yang ada di Kabupaten Sitaro.

Sitaro sebenarnya punya keunggulan dilihat dari jaraknya yang dekat dengan Manado, hanya butuh sekitar 4 jam perjalanan dengan kapal cepat untuk mencapai pulau Siau sebagai pusat pemerintahan Sitaro, dan hanya butuh sekitar 2 jam untuk mencapai pulau Tagulandang yang tidak kalah eksotis.

"Apalagi jika pelaku pariwisata bisa membuat paket trip ke Bunaken yang sudah tersohor itu terintegrasi dengan destinasi di Sitaro, karena kabupaten ini juga menyimpan spot-spot dive yang tak kalah indahnya," ujar Harry Kakunsi, operator dive di Sitaro.

Sitaro yang memiliki 47 pulau, sebagian besarnya tidak berpenghuni ini tentu menyimpan potensi pengembangan wisata bahari yang besar ke depannya, tinggal bagaimana pemerintah daerah memaksimalkannya melalui program terpadu. Salah satu pulau eksotis nan indah yang ada di Sitaro, adalah pulau Manumpitaeng.

Kompas.com/Ronny Adolof Buol Pasir putih dan air laut yang jernih di Pulau Manumpitaeng, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Sebuah pulau dalam cluster Buhias, yang berada tepat di depan Kota Ulu, sebagai pusat perdagangan Sitaro. Hanya butuh sekitar 30 menit dengan speed boat, Manumpitaeng bisa dijangkau lewat pelabuhan Ulu. Pulau kecil ini hanya dihuni satu keluarga yang menjaga kebun kelapa di situ.

Anda akan dibuat terkejut saat speed boat mulai masuk perairan Manumpitaeng, yang dikelilingi beberapa pulau lainnya, termasuk pulau Mahoro yang sangat eksotis di belakangnya. Pasir putihnya nan lembut langsung mengoda, apalagi gradasi air lautnya dari hijau tosca ke biru tak bisa menahan rasa untuk segera menceburkan diri ke laut dan mandi sepuasnya.

Jangan segan untuk meminta hasil tangkapan ikan kepada nelayan yang lewat. Mereka akan dengan senang hati memberikannya, tentu dengan sedikit imbalan, dan nikmati barbeque di tepi pantai pada malam hari sambil menikmati kejernihan langit dengan ribuan bintangnya.

Ke Manumpitaeng memang akan terasa lengkap jika disertai dengan menggelar tenda dan menginap semalam. Pastikan Anda membawa persediaan makanan dari Siau, karena di pulau ini tak ada yang berjualan makanan dan minuman.

Datanglah menjelang sore, agar bisa menikmati sunset dan paginya bisa menunggu matahari terbit di sisi Barat. Jika matahari telah naik, bersegeralah ke salah satu sudut berpasir di bagian Barat yang berhadapan dengan pulau Mahoro. Di bagian yang ditumbuhi belukar dan pohon-pohon itu, Anda akan menjumpai proses alami bagaimana burung Gosong bertelur dengan keunikannya. Bersiaplah beringsut di atas pasir sambil bersembunyi di balik belukar.

Kompas.com/Ronny Adolof Buol Seekor burung Gosong sedang menggali pasir untuk meletakkan telurnya di pulau Manumpitaeng, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Burung yang berkerabat dengan Maleo dan dari famili Megapodiidae ini merupakan endemik di beberapa kawasan Wallacea termasuk yang endemik di Sulawesi. Cara bertelurnya yang unik akan menjadi satu sajian tersendiri bagi pengunjung di Manumpitaeng. Gosong akan mencari pasir dengan derajat panas tertentu. Lalu pasangan Gosong akan menggali pasir dan meletakkan telurnya yang berukuran besar, lalu menimbunnya dan pergi meninggalkan telur itu hingga waktunya menetas.

Di Manumpitaeng, aktivitas Gosong bertelur masih cukup banyak dan mudah dilihat, asalkan pengunjung tidak menganggungnya. Ini merupakan bonus bagi pengunjung di Manumpitaeng.

Setelah puas melihat Gosong bertelur, bersegeralah ke punggung bukit yang terdapat di bagian tengah Manumpitaeng. Tidak dibutuhkan tenaga ekstra untuk mendakinya. Cukup 10 menit Anda sudah bisa berada di posisi tertinggi dan bisa menikmati panorama indah sekeliling Manumpitaeng.

Tentu saran yang sangat bagus adalah jangan lupa membawa peralatan kamera. Abadikan keberadaan diri Anda selama berada di surga tersembunyi ini, sambil mengintip kawah Karangetang di kejauhan yang seakan menegaskan anda masih berada di wilayah Sitaro, Gunung itu tak pernah berhenti mengeluarkan percikan api di puncak kawahnya, yang menjadi bonus penutup perjalanan anda ke Manumpitaeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Air Terjun Telunjuk Raung Banyuwangi: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Air Terjun Telunjuk Raung Banyuwangi: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
4 Tips Naik Perahu Susur Sungai Sendiri, Perhatikan Cara Duduknya

4 Tips Naik Perahu Susur Sungai Sendiri, Perhatikan Cara Duduknya

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Pendakian Terkini Bukit Mongkrang Tawangmangu

Harga Tiket dan Jam Pendakian Terkini Bukit Mongkrang Tawangmangu

Travel Update
Daya Tarik Masjid Aschabul Kahfi, Tempat Wisata Religi di Gua

Daya Tarik Masjid Aschabul Kahfi, Tempat Wisata Religi di Gua

Jalan Jalan
Tempat Wisata dekat Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Museum hingga Pantai

Tempat Wisata dekat Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Museum hingga Pantai

Travel Update
4 Tips Camping di Cuaca Buruk, Pastikan Persiapan Lengkap

4 Tips Camping di Cuaca Buruk, Pastikan Persiapan Lengkap

Travel Tips
Aktivitas di Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Masih Belum Banyak

Aktivitas di Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Masih Belum Banyak

Travel Update
Starlux Airlines Terbang dari Taiwan ke Jakarta per September, Tarif Rp 3 Jutaan

Starlux Airlines Terbang dari Taiwan ke Jakarta per September, Tarif Rp 3 Jutaan

Travel Update
Tips Berkunjung ke Bukit Dewa Dewi di Wonogiri, Datang Pagi

Tips Berkunjung ke Bukit Dewa Dewi di Wonogiri, Datang Pagi

Travel Tips
20 Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024, Indonesia Teratas

20 Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024, Indonesia Teratas

Travel Update
Indonesia Jadi Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024

Indonesia Jadi Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024

Travel Update
Asal-usul Nama Golo Geleng di NTT, Konon Jadi Tempat Singgah Empo Rua

Asal-usul Nama Golo Geleng di NTT, Konon Jadi Tempat Singgah Empo Rua

Jalan Jalan
Pendakian ke Gunung Dempo di Sumatera Selatan Ditutup sampai 8 Juni

Pendakian ke Gunung Dempo di Sumatera Selatan Ditutup sampai 8 Juni

Travel Update
4 Aktivitas di Koryu Space di Jakarta, Baca Buku dan Bikin Origami

4 Aktivitas di Koryu Space di Jakarta, Baca Buku dan Bikin Origami

Jalan Jalan
Cara ke Koryu Space Japan Foundation, Naik MRT dan Transjakarta

Cara ke Koryu Space Japan Foundation, Naik MRT dan Transjakarta

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com