Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabar, Bahasa, dan Kedekatan Emosional, Manfaat Pelesir Bersama Anak

Kompas.com - 04/08/2015, 17:31 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Berwisata saat ini lazim dilakukan oleh wisatawan Indonesia pada akhir pekan atau musim liburan. Berwisata dengan anak adalah salah satu kegiatan wisata yang juga populer dilakukan walaupun bagi beberapa orang dianggap akan menyulitkan. Namun di balik kesulitan atau tantangan tersebut, ada manfaat mengajak anak berwisata.

“Memang traveling membawa anak ada tantangannya sendiri. Harus mengikuti pola anak. Misalnya jadwal pesawat terbang. Berangkat jam 6, berarti kan bangun jam 3,” kata wisatawan sekaligus penulis buku "Travel City Destinasi Bangkok Penang & Saigon", Sonson NS kepada KompasTravel usai acara “#GetLostASEAN Making ASEAN Dreams Come True" di Century Park Hotel beberapa hari lalu.

Sementara untuk manfaat berwisata dengan anak, pria yang telah mengajak kedua anak berwisata ke negara-negara di kawasan ASEAN ini mengatakan traveling berpengaruh kepada perkembangan psikologis anak. Manfaat yang didapatkan lewat traveling, lanjut Sonson, adalah tentang bahasa, kesabaran, dan kedekatan emosional.

“Bisa ngomong bahasa Inggris. Beda dengan anak seumuran. Anak saya bisa ngerti mana jenis kereta cepat. Jadi bisa belajar sambil jalan-jalan,” katanya.

Selain itu, manfaat dari traveling bagi anak, menurut Sonson adalah tentang kesabaran. Lewat traveling, anak dapat belajar tentang arti kesabaran. Sonson mengaku ketika berwisata, banyak hal yang dapat menguji kesabaran.

“Misalnya lagi belajar antre. Kadang diserobot orang, harus sabar. Contoh lain pas pesan hotel tapi ternyata kondisi beda dengan yang dipesan. Jadi anak bisa belajar sabar,” kata Sonson sambil tersenyum.

Kedekatan anak dengan orang tua juga dirasakan menjadi keuntungan ketika berwisata dengan anak. Sonson mengatakan jika saat berwisata, anak akan berada bersama orang tua. Ia menceritakan telah mengunjungi negara-negara seperti Singapura, Kamboja, Myanmar, Kuala Lumpur, Korea, Vietnam, dan Thailand.

“Saya sudah mengajak anak berwisata ketika sejak dalam kandungan. Sekarang anak pertama berumur empat tahun dua bulan dan yang kedua satu tahun 10 bulan,” ucapnya.

Selain berwisata, Sonson NS juga bekerja sebagai dosen Fakultas Industri Kreatif di Universitas Telkom, Bandung. Selain bekerja, ia menyempatkan waktu untuk berwisata bersama anak-anak ke hampir seluruh negara-negara di ASEAN. Ia pun telah menulis buku-buku panduan wisata seperti berjudul “Panduan Hemat Keliling Australia” dan “Travel City: Destinasi Bangkok, Penang, dan Saigon”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com