Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Dekat Sosok Wisanggeni

Kompas.com - 13/09/2015, 08:06 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival Wayang Indonesia (FWI) 2015 resmi digelar. Tahun ini tema yang diangkat ialah "Wisanggeni". Tema ini diambil dari nama salah satu tokoh pewayangan, Bambang Wisanggeni. Wisanggeni sendiri dalam pewayangan adalah putra Arjuna. Ia merupakan pemuda yang pemberani dan bisa menjadi pemersatu di keluarga Pandawa.

Wisanggeni juga dikenal dekat dengan siapa saja. "Ia tidak pernah pakai basa krama (bahasa Jawa halus) ke siapa pun. Selalu pakai basa ngoko (bahasa Jawa yang lebih akrab)," kata Ketua Umum Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Sena Wangi) dalam Konferensi Pers FWI 2015, di Cafe Batavia, Sabtu (12/9/2015).

Kesaktian Wisanggeni dikisahkan melebihi putra-putra mahabrata lain. Ia tidak tinggal di bumi melainkan di khayangan Sanghyang Wenang. Ia mati dalam perang Baratayuda. Menurut ramalan Sanghyang Wenang, Pandawa akan kalah jika Wisanggeni turut berperang di pihak Pandawa. Akhirnya ia menjadi tumbal dan mencapai moksa (tidak bereinkarnasi).

Wisanggeni sebenarnya bukan tokoh yang ada dalam Kitab Mahabrata. Ia merupakan tokoh buatan pujangga Jawa. Kisah hidupnya yang dikisahkan sangat sedikit, meliputi empat tahap: lahir, bersosialisasi (krida), menikah, dan meninggal. "Wisanggeni itu tidak ada dalam kitab Mahabrata ya, jadi dia tokoh buatan," papar dalang wayang kulit, Ki Sambowo.

KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN Kemeriahan acara Festival Wayang Indonesia (FWI) 2015 di salah satu panggung. FWI 2015 berlangsung di Taman Fatahillah, Jakarta.
Oleh sebab itu kisah Wisanggeni dalam permainan wayang dapat diramu. Ki Sambowo sendiri bersama dalang wayang golek Ki Apep telah meramu kisah Wisanggeni versi mereka. Menurut keduanya hal ini sah asal tetap pada pakemnya. "Kisah Wisanggeni susah dimainkan bagi mereka yang malas mikir, tapi bagi yang mau mikir ini malah menarik, karena bisa mengembangkan cerita sendiri," jelas Ki Sambowo.

Kisah Wesanggeni ini tampil melalui permainan kolaborasi wayang kulit dan wayang golek yang didalangi Ki Sambowo dan Ki Apep. Pergelaran wayang kolaborasi ini digelar Sabtu (12/9/2015) pukul 21.00. "Sebenarnya kalau disebut kolaborasi agak berat ya, lebih cocok disebut dialog antara wayang Jawa dan wayang Sunda," kata Ki Sambowo.

Tahun 2015 ini menjadi kali kelima FWI diadakan di Taman Fatahillah, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Total Indonesia bersama PEPADI, Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia, dan Museum Seni. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com