Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Bilang Taman Safari Cuma Tempat Main Anak-anak?

Kompas.com - 13/05/2016, 17:45 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis

GIANYAR, KOMPAS.com - Main ke kebun binatang lekat dengan citra dunia kanak-kanak. Namun, kesan tersebut seakan hilang saat saya menginjakkan kaki di Bali Safari dan Marine Park (BSMP). Di sini, harimau bisa berdiri di atas kepala pengunjung.

Tak bisa dimungkiri, mayoritas pengunjung tempat wisata semacam ini ialah orangtua bersama anak-anak yang antusias menyapa para satwa. Bedanya, BSMP merupakan rumah bagi 1.000 ekor satwa dari 80 spesies yang hidup dalam habitat layaknya di alam bebas.

Mengunjungi BSMP, bisa dikatakan pengunjunglah yang "dikandangi". Bagaimana ceritanya?

Saat Kompas.com bertandang ke sana, Selasa (10/5/2016), semua pengunjung yang datang memakai kendaraan wajib memarkir mobil pribadi di area yang sudah disediakan. Dari situ, pengunjung berpindah ke trem khusus untuk berkeliling BSMP.

Bali Safari membiarkan para satwanya bebas berkeliaran di area. Mereka hanya diberi pembatas kawat dan jembatan getar untuk menjaga keamanan masing-masing. Pendeknya, agar harimau tidak bisa menyeberang ke kandang rusa lalu menyantap hewan bertanduk itu.

Ranger, atau pemandu, tak bosan berbagi pengetahuan mengenai satwa selama keliling tiga zona satwa, yaitu zona Indonesia, India, dan Afrika, di Bali Safari. Lumayan, para wisatawan pun jadi tahu bahwa singa jantan sanggup mengawini lebih dari lima singa betina ketika musim kawin tiba. Tepuk tangan!

Kompas.com/Anne Anggraeni Fathana Rafli, si harimau bengala, di Bali Safari dan Marine Park.

Asyik memperhatikan satwa, tiba-tiba pengunjung dihidangkan pemandangan lucu pada hari itu. Terlihat dua zebra saling berkejaran, lalu tanpa malu-malu salah satu zebra menaiki badan zebra kedua.

Serentak pengunjung sibuk mengambil gambar dan tertawa terbahak-bahak, termasuk ranger trem yang Kompas.com tumpangi. Ia pun berkata bahwa saat ini memang sedang musim kawin zebra.

Setelah mengelilingi semua zona, Kompas.com beranjak untuk menyaksikan pertunjukan edukasi satwa. Bali Safari mengadakan tiga acara berturut-turut, yaitu pertunjukan seputar hewan domestik—atau hewan peliharaan—, gajah, dan harimau.

Intinya, ketiga acara tersebut mengajak penontonnya untuk menjaga kelestarian alam dan hewan, terlebih satwa terancam punah. Ini semacam cubitan kecil bagi orang dewasa yang kadang "alpa" untuk membuang sampah pada tempatnya.

Sensasi "dikerangkeng" datang lagi saat ikut safari night. Kegiatan ini sebenarnya melintasi rute serupa, tetapi pengunjung dibawa dalam mobil yang berbentuk kerangkeng di bagian belakang.

Aktivitas pun jadi lebih tegang karena singa dan harimau yang tadinya hanya bermalas-malasan berubah lincah. Terlebih ketika para pelatih hewan melempar potongan-potongan ayam dari atas pagar kerangkeng mobil.

Rafli, si harimau bengala, langsung loncat ke atas mobil ketika pelatih menyodorkan paha ayam. Ia berjalan mondar-mandir di atas kepala penumpang mobil. Air liurnya menetes, matanya tajam mengawasil daging berikutnya. Ngeri-ngeri sedap....

Tak sekadar satwa

Selain satwa, budaya juga menjadi unsur utama di Bali Safari. Di perjalanan masuk, saya sempat melihat ukiran cerita Ramayana pada dinding penahan tanah.

Kompas.com/Anne Anggraeni Fathana Pentas tari Kecak Masterpiece di Bali Safari dan Marine Park

Istirahat makan siang diikuti dengan pertunjukan Bali Agung, kisah tentang legenda Raja Jaya Pangus, sekitar pukul 14.30 Wita. Setelahnya, pengunjung dipersilakan bersantai di ruang tunggu untuk menonton tari kecak pada panggung yang sama.

Satu hal paling berkesan untuk Kompas.com adalah saat mendapat kesempatan belajar tari Bali yang disediakan. Walau hanya lima menit, kami diberikan kesempatan melatih keseimbangan dan sinkronisasi tubuh. Nah, di sini akan ketahuan berbakat atau tidak seseorang untuk urusan menari ini.

Ketika sore tiba, barulah lelah bakal terasa. Rasa ingin tahu bisa membuat pengunjung terus menjelajah ke setiap sudut taman konservasi seluas 43 hektar ini. Sayangnya, waktu berlalu cepat.

Namun paling tidak, pengunjung BSMP bisa membuktikan, menyapa satwa bukan hanya kegiatan liburan buat bocah!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Masjid Raya Bandung, Ibadah Sekaligus Wisata

Berkunjung ke Masjid Raya Bandung, Ibadah Sekaligus Wisata

Jalan Jalan
4 Tips ke Taman Lalu Lintas di Bandung, Bawa Uang Tunai

4 Tips ke Taman Lalu Lintas di Bandung, Bawa Uang Tunai

Travel Tips
Menginap di Vila Legian Bali, Dekat ke Pantai dan Tempat Oleh-oleh

Menginap di Vila Legian Bali, Dekat ke Pantai dan Tempat Oleh-oleh

Hotel Story
Panduan Naik Kapal Pesiar Resorts World One, Wajib Bawa Paspor

Panduan Naik Kapal Pesiar Resorts World One, Wajib Bawa Paspor

Travel Tips
Gunung Bromo Kebakaran 19 Juni 2024, Wisata Tetap Buka

Gunung Bromo Kebakaran 19 Juni 2024, Wisata Tetap Buka

Travel Update
Kapal Pesiar Resorts World One Ingin Berlayar Lagi dari Jakarta

Kapal Pesiar Resorts World One Ingin Berlayar Lagi dari Jakarta

Travel Update
Rekomendasi 4 Vila di Bali untuk Musim Liburan Sekolah Tahun Ini

Rekomendasi 4 Vila di Bali untuk Musim Liburan Sekolah Tahun Ini

Travel Update
Taman Lalu Lintas: Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Jam Buka

Taman Lalu Lintas: Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Tingkatkan Kunjungan Wisman, Mantan Menteri Pariwisata Usul Bebas Visa Kunjungan

Tingkatkan Kunjungan Wisman, Mantan Menteri Pariwisata Usul Bebas Visa Kunjungan

Travel Update
Tiket Pesawat Masih Mahal, Sandiaga Sebut Tambahan Penerbangan Belum Tuntas

Tiket Pesawat Masih Mahal, Sandiaga Sebut Tambahan Penerbangan Belum Tuntas

Travel Update
Kereta Tidur Berkecepatan Tinggi Hong Kong-Shanghai-Beijing Beroperasi

Kereta Tidur Berkecepatan Tinggi Hong Kong-Shanghai-Beijing Beroperasi

Travel Update
7 Penginapan di Dieng, Pesan untuk Ikut Dieng Culture Festival

7 Penginapan di Dieng, Pesan untuk Ikut Dieng Culture Festival

Hotel Story
Jelang Libur Sekolah, Pelaku Wisata Diminta Bersiap Hadapi Lonjakan Pengunjung

Jelang Libur Sekolah, Pelaku Wisata Diminta Bersiap Hadapi Lonjakan Pengunjung

Travel Update
Penumpang KA Bandara di Yogyakarta dan Medan Melonjak Drastis Saat Idul Adha

Penumpang KA Bandara di Yogyakarta dan Medan Melonjak Drastis Saat Idul Adha

Travel Update
Pengalaman Ikut Yoga di Vila Ubud Bali dan Tipsnya buat Pemula

Pengalaman Ikut Yoga di Vila Ubud Bali dan Tipsnya buat Pemula

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com