Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tur Zero Dollar Kembali Terjadi di Thailand, Dinilai Lebih Berbahaya

Kompas.com - 19/06/2024, 21:43 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Praktik zero-dollar tours (tur nol dollar) kembali terjadi di Thailand yang berdampak negatif terhadap industri pariwisata negara tersebut. 

Dibandingkan dengan yang sebelumnya, zero-dollar tours kali ini dianggap jauh lebih murah dan lebih merugikan. Target praktik ilegal ini tidak hanya wisatawan asing dari China, tapi juga meluas ke India dan Rusia. 

"Ini adalah kondisi pengoperasian terburuk yang pernah saya temui selama saya bekerja di bisnis tur," kata Presiden Asosiasi Agen Perjalanan Thailand (Atta), Sisdivachr Cheewarattanaporn, dikutip dari Bangkok Post, Rabu (19/6/2024).

Masalah ini disebut muncul setelah pembukaan kembali Thailand secara penuh usai dilanda pandemi Covid-19, ditambah adanya kerja sama bilateral antara Pemerintah Thailand dan Pemerintah China terkait pembebasan visa sejak awal Maret 2024.

Baca juga:

Apa itu zero-dollar tours di Thailand?

Pihak yang menjalankan paket zero-dollar tours memangkas biaya perjalanan wisata dengan cukup besar, tapi membebankan biaya tersebut ke hal lainnya setibanya wisatawan asing di Negeri Gajah Putih untuk menutup kerugian.

Misalnya, wisatawan asing "dipaksa" berbelanja dan menghabiskan antara 70.000-100.000 baht (sekitar Rp 31,2 juta-Rp 44,6 juta) per orangnya, dilansir dari The Nation Thailand.

Toko-toko yang dijadikan tempat berbelanja pun memang didirikan untuk memeras wisatawan.

Baca juga: Turis Asing di Thailand Wajib Bawa Uang Tunai Rp 6,5 Juta, Indonesia Bagaimana?

Ilustrasi Maeklong Railway Market di Thailand.Dok. Pixabay/schliff Ilustrasi Maeklong Railway Market di Thailand.

Cheewarattanaporn menyampaikan, tur tersebut cukup mengganggu pelaku usaha wisata di Thailand karena menimbulkan monopoli.

Tidak hanya itu, Thailand bisa dianggap sebagai negara yang murah dan tidak aman bagi wisatawan.

"Hal ini telah menyebabkan tekanan yang signifikan bagi operator tur Thailand, dan jika pemerintah tidak mengatasi masalah ini, diperkirakan dalam waktu satu tahun, perusahaan-perusahaan tur Thailand akan melemah dan akhirnya bangkrut," jelasnya.

Menurut dia, tur yang mengacaukan pasar ini melibatkan perusahaan tur asal China, dengan memanfaatkan nominees asal Thailand guna membawa grup wisatawan asing dari China ke negara tersebut.

Adapun nominees merujuk pada individu yang namanya tercantum sebagai pemilik saham, real estate, atau lain sebagainya, tapi bukan pemilik sebenarnya, dilansir dari Dictionary

Praktik ilegal ini berbeda dengan pro fai mai (promosi panas) yaitu penawaran ekstra murah yang bisa membantu operator tur mengisi slot kosong dalam waktu singkat.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan di Bandara Incheon Korea Terganggu akibat Balon Isi Tinja

Penerbangan di Bandara Incheon Korea Terganggu akibat Balon Isi Tinja

Travel Update
Pameran Wonderlab di Grand Indonesia, Instalasi Teknologi Masa Depan

Pameran Wonderlab di Grand Indonesia, Instalasi Teknologi Masa Depan

Travel Update
TMII Gelar Festival Musim Panas Jepang untuk Sambut Libur Sekolah

TMII Gelar Festival Musim Panas Jepang untuk Sambut Libur Sekolah

Travel Update
Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Travel Tips
Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Travel Update
Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Travel Update
10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

Jalan Jalan
Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Travel Update
5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

Jalan Jalan
Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com