Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman Pantura-Afrika Akan Kolaborasi di Gotrasawala 2016

Kompas.com - 13/08/2016, 12:07 WIB
Reni Susanti

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com - West Java Cultural & Performing Arts (WJCPA) Festival Gotrasawala kembali digelar tahun ini. Acara keempat kalinya ini melibatkan para seniman Pantura yang akan berkolaborasi dengan seniman dari Afrika.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan kegiatan akan digelar 12-14 Agustus 2016 dengan menghadirkan berbagai acara. Mulai dari seminar seni budaya dan sastra, pameran kerajinan dan sertefak, serta pertunjukan seni budaya.

"Ini (Gotrasawala) bagian dari promosi seni budaya nusantara, pembangunan subsektor ekonomi kreatif, dan memperkuat posisi Cirebon sebagai destinasi wisata unggulan Jabar," ucap Deddy dalam rilisnya, Sabtu (13/8/2016).

Apalagi, sambung Deddy, kehadiran Cipali membuat Cirebon semakin penuh, sehingga event menarik menjadi keharusan. Terlebih jika Bandara Internasional Kertajati di Majalengka sudah beroperasi.

"Nah, saya kira dari sektor kepariwisataan Gotrasawala menjadi sesuatu yang menarik bagi wisatawan yang ada, sekaligus juga memunculkan jati diri, identitas diri, termasuk harga diri sebagai warga Jawa Barat khususnya Ciayumajakuning (Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan)," lanjutnya.

Ada yang unik dan menarik dari gelaran Gotrasawala 2016 ini. Dalam sesi performing arts akan ada kolaborasi dari para seniman Pantura dengan musisi dari Afrika. Musisi maestro dari Afrika akan memainkan sebuah alat musik tradisional Afrika bernama Kora, dari Senegal, Vieux Cissokho, juga seorang penyanyi kelas dunia Maryama Kouyate.

"Kita lihat sudah datang tokoh-tokoh seniman dari mancanegara yang akan berkolaborasi dengan seniman-seniman Pantura. Yang mungkin akan melahirkan karya-karya inovatif di bidang seni dan budaya itu sendiri. Yang dalam hal ini penekanan di tahun ini adalah dalam bidang musik," ujar Deddy.

Deddy berharap, hasil-hasil kolaborasi ini semakin memperkaya event-event pariwisata dalam negeri, sehingga menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Cirebon khususnya dan Jawa Barat. Dengan begitu bisa berdampak pada pariwisata, menambah pendapatan daerah, dan perekonomian masyarakat.

"Sekarang ini kita sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean. Dalam persaingan itulah di era persaingan ekonomi dan industri kreatif saat ini nilai seni dan budaya merupakan salah satu kekuatan kita dalam menghadapi persaingan global di Asean," paparnya.

Sama dengan tahun sebelumnya, Gotrasawala sekarang pun akan menghadirkan seminar agung. Namun, yang berbeda tahun ini akan ada narasumber yakni Novelis, Arkeolog, dan Sejarawan yang akan mengangkat topik mengenai kerajaan tertua di nusantara, yakni Kerajaan Tarumanagara. Akan hadir pula 50 wakil raja dan sultan dari seluruh Nusantara, sehingga diharapkan bisa semakin memperkuat persatuan dan jati diri bangsa.

Selain itu, ada juga Folk Festival yang akan menampilkan beragam penampilan seni-budaya masyarakat pesisir Jawa Barat, yang dirangkaikan dengan kegiatan pasar murah bertajuk JakCloth.

Berikut ringkasan Jadwal WJCPA Festival Gotrasawala 2016:

I. 12 Agustus 2016 OPENING NIGHT di Keraton Kasepuhan Cirebon dan Goa Sunyaragi:

II. 12 - 14 Agustus 2016 FOLK FESTIVAL di Goa Sunyaragi: 1. Coastal Culinary & Craft, 2. Street Performance 3. JackLoth.

III. 13 Agustus 2016 PERFORMING ARTS di Gedung Nyimas Rarasantang: - Tjaruban Inc. Theater Company.

IV. 13 - 14 Agustus 2016 SEMINAR di Keraton Kasepuhan Cirebon dan Zamrud Hotel: 1. Book Launch: Tarumanagara, The Forgotten Kingdom, 2. Contemporary Arts in Coastal West Java. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com