Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Wisatawan Jerman Kunjungi NTT

Kompas.com - 20/10/2016, 10:22 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 150 wisatawan asal Jerman, mengunjungi sejumlah tempat wisata di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Marius Ardu Jelamu mengatakan, para wisatawan itu datang dengan menggunakan kapal pesiar Hansheintic dan mengunjungi tiga daerah di NTT, yakni Kabupaten Manggarai Barat, Flores Timur dan Sumba Barat Daya.

“Turis Jerman sebanyak 150 orang asing, saat ini berwisata di kampung adat Riang Pedang, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur. Mereka ini sebenarnya mau mengetahui napak tilas Portugis di sana. Kehadiran Portugis di Pulau Flores mulai dari Kabupaten Flores Timur, sehingga mereka mau melihat kedatangan Portugis di masa lalu,” kata Marius kepada KompasTravel, Rabu (19/10/2016).

Marius menjelaskan, wisatawan asing itu berada di Flores Timur selama dua hari, kemudian menuju ke Komodo, Kabupaten Labuan Bajo, selanjutnya menuju Kabupaten Sumba Barat Daya, selanjutnya mereka menuju Kalimantan.

Mulai bertambahnya wisatawan asing mengunjungi NTT, menurut Marius, menunjukkan bahwa NTT saat ini sedang menjadi destinasi pariwisata internasional yang menarik banyak wisatawan.

Bahkan beberapa hari lalu Wali Kota Binjai membawa rombongannya melakukan studi banding ke NTT tentang perkembangan pariwisata.

Untuk itu, lanjut Marius, pemerintah daerah saat ini harus segera menyiapkan beberapa hal yang masih harus dibenahi seperti infrastruktur jalan, listrik sarana telekomunikasi (penyediaan BTS di tempat wisata).

KOMPAS/DWI AS SETIANINGSIH Permainan tete alu yang menuntut konsentrasi.
“Saya kira persoalan yang harus diangkat yakni infrastruktur. Jalan-jalan yang menjadi tujuan wisata, semuanya belum baik terutama di pegunungan dan desa. Di samping itu, ketersediaan listrik di NTT yang masih sangat terbatas. Saya juga sudah meminta kepada Menteri ESDM melalui media sosial. Kemudian Telkomsel belum menjangkau tempat wisata di NTT seperti di Waerebo, Kabupaten Manggarai, belum sehingga akan menyulitkan wisatawan untuk berkomunikasi ke keluarga dan sahabatnya di luar negeri,” jelasnya.

Selain itu, terdapat juga destinasi wisata di desa-desa yang jauh dari kota, belum sepenuhnya digali potensinya oleh pemerintah daerah, sehingga ia pun mendorong pemerintah kabupaten di NTT untuk menggali, menunjukkan dan menginformasikan kepada pihaknya supaya dipromosikan ke luar negeri.

“Tahun depan turis dari Jerman akan datang lagi sebanyak 350 orang lalu kemudian akan berbaur dengan 5.000 wisatawan asal Polandia sudah masuk dan menyebar di Flores. Jadi wisatawan internasional yang datang ke NTT sudah meningkat tajam,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com