SAMBAS, KOMPAS.com - Festival Wonderful Indonesia (FWI) di perbatasan, Aruk, Sambas, Kalimantan Barat dengan Malaysia kembali membuahkan hasil.
Dua hari atraksi yakni 5-6 September 2016 FWI di Aruk menyedot 6.137 wisatawan asal Malaysia Timur yakni Serawak dan Sabah. Hari pertama dihadiri 1.432 wisman hari kedua 4.705 wisman.
Pada FWI bulan September lalu dihadiri 3.332 wisman. Ada kenaikan kunjungan 2.805 wisman. Capaian yang luar biasa mengingat even pertama Februari hanya 100 kunjungan.
"Ini data resmi yang dicatat Imigrasi pos lintas batas Aruk. Melampaui target yang kita tetapkan saat rakor yaitu 5.000 wisman," kata Kepala Bidang Festival Asia Tenggara Kementerian Pariwisata, Eddy Susilo dalam siaran pers Kemenpar kepada KompasTravel, Senin (7/11/2016).
(BACA: Ratusan Moge dari Sarawak Ramaikan Festival Wonderful Indonesia di Aruk)
FWI yang digelar di Lapangan Sajingan Besar Aruk, Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas, Kalbar dihadiri ribuan wisatawan Malaysia bersama warga lokal. Mereka dihibur oleh artis-artis dangdut Ibu Kota.
Minggu (6/11/2016), giliran Siti Badriyah sebagai pamungkas. Lapangan berkapasitas 10.000 orang itu penuh sesak. Warga dua negara bersebelahan itu tumplek blek jadi satu. Bahkan meluber ke jalan jalan karena lapangan tidak cukup.
"Saya mencatat dari waktu ke waktu Festival Wonderful Indonesia di perbatasan itu terus meningkat. Karena ada hiburan baru yang menarik buat orang Malaysia. Setelah ramai, kelak harus punya destinasi sendiri di kawasan tersebut, sehingga orang Malaysia bisa lebih lama berkunjung ke tanah air," kata Rizki Handayani Mustafa, Asdep Pengembangan Pemasaran Wilayah ASEAN Kemenpar.
Membeludaknya penonton asal Malaysia di festival pamungkas cross border tourism 2016 ini juga terlihat dari mobil mereka yang memadati area parkir. Karena tidak cukup masih meluber ke badan jalan. Mobil-mobil kancil dengan plat depan "Q" itu parkir rapi menunggu pemiliknya yang asyik berjoget bersama penonton FWI pukul 14.00-16.00 WIB.
Warga negeri Jiran itu umumnya datang bersama keluarganya. Satu mobil bisa berisi 5-7 orang. Dari catatan imigrasi Pos Lintas Batas Aruk, selama dua hari FWI ada 700 mobil masuk Indonesia.
"Hari pertama festival ada 1.600 wisman masuk, hari kedua 4.700 wisman," kata Abdullah Minggu (6/11/2016) malam.
Di luar hiburan dangdut dan tari-tarian daerah Serawak yang disuguhkan, warga Malaysia juga senang menonton lomba Pasak Gangsing dan Menyumpit. Selama dua hari perlombaan warisan Suku Dayak ini diikuti 150-an orang laki-laki maupun perempuan.
Camat Sajingan Besar, Suhut Firmansyah yang menutup FWI 2016 menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kemenpar atas dipilihnya Desa Aruk sebagai lokasi festival hingga ketiga kalinya. Selain mendatangkan wisman, tambah Suhut, FWI juga turut menumbuhkan ekonomi warga setempat. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.