Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemas dan Tampilkan Kesenian Asli Daerah

Kompas.com - 13/02/2017, 22:38 WIB

PALEMBANG, KOMPAS - Keunikan dan keotentikan daerah menjadi kunci pengembangan pariwisata. Banyak daerah justru salah kaprah dalam mengembangkan wisata dengan menampilkan kesenian dari daerah bahkan provinsi lain.

”Ambil contoh, daerah wisata seperti Kampung Al Munawar ya jangan menampilkan pertunjukan tari Bali. Tari itu tidak unik dan tidak asli dari daerah tersebut,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gede Pitana, Sabtu (11/2/2017), saat meresmikan Kampung Wisata Al Munawar, Palembang, Sumatera Selatan.

Pantauan Kompas, Palembang sering menyuguhkan pertunjukan kesenian dari daerah lain. Sebagai contoh, saat Festival Gerhana Matahari Total pada 9 Maret 2016, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan justru menyuguhkan budaya Ogoh-ogoh khas Bali.

Bahkan, pada Festival Imlek 11 Februari 2017, penyelenggara juga menampilkan seni tari Bali dalam pembukaan festival itu. Padahal, Palembang ataupun Sumatera Selatan memiliki banyak seni budaya lokal, seperti pantun, guritan Basemah (seni bertutur khas Basemah), dulmuluk (teater jenaka khas Palembang), seni rebana, ataupun marawis.

”Apabila ada kawasan wisata menampilkan seni budaya dari daerah luar, itu membuat pelancong tidak mendapatkan suasana asli dari kawasan tersebut. Padahal, tren pariwisata saat ini bukan lagi mencari keramaian, tetapi mencari pengalaman khas dari suatu daerah. Untuk itu, pemerintah daerah harus berani menampilkan dan mengemas dengan baik keunikan dan kesenian daerahnya,” ujar Pitana.

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan, pemerintah kini sedang mengembangkan paket Wisata Sungai Musi. Ada lima obyek wisata yang akan dikembangkan, yakni Bukit Siguntang, Benteng Kuto Besak, Pulau Kemaro, Kampung Kapitan (kampung warga keturunan Tionghoa), dan Kampung Arab Al Munawar. Lima obyek wisata itu memiliki keterikatan untuk menjelaskan sejarah khas Palembang dan Sumatera Selatan.

Hingga kini, konsep Wisata Sungai Musi itu terus dikembangkan. Salah satu tempat yang baru diresmikan adalah Kampung Wisata Al Munawar yang merupakan perkampungan warga keturunan Arab yang telah berusia sekitar 350 tahun.

Pengembangan kawasan itu antara lain dengan merevitalisasi atau kembali jalan permukiman, mengecat kembali rumah-rumah tua, dan melatih sadar wisata bagi warga setempat.

Alex pun berkomitmen menonjolkan keunikan ataupun kekhasan seni budaya baik di Palembang maupun Sumatera Selatan.

”Sekarang kami baru fokus ke pembenahan fisik dan nonfisik, seperti membenahi infrastruktur penunjang, antara lain toilet dan memastikan keamanan di obyek-obyek wisata,” ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camely mengatakan, pihaknya sengaja menampilkan seni budaya dari luar Palembang ataupun Sumatera Selatan untuk menunjukkan bahwa Sumsel merupakan daerah yang terbuka dan beragam. (DRI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 Februari 2017, di halaman 24 dengan judul "Kemas dan Tampilkan Kesenian Asli Daerah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com