Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Pembuatan Kerupuk Kluntung, Kerupuk Khas Pasinan Banyuwangi

Kompas.com - 18/04/2018, 18:00 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Jika Anda pencinta kerupuk, maka wajib mencicipi kerupuk kluntung khas Dusun Pasinan Desa Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur. Bentuk kerupuk kluntung cukup unik yaitu melingkar seperti rumah keong.

Kluntung sendiri artinya adalah menggelung atau melingkar. Selain itu kerupuk kluntung juga sehat karena pembuatannya tanpa menggunakan bahan pengawet.

Tidak banyak yang membuat kerupuk Kluntung di Dusun Pasinan Desa Singojuruh. Saat ini hanya ada satu orang yang setiap hari membuat kerupuk kluntung yaitu Bu Adni (48). Kepada KompasTravel, Selasa (17/4/2018), Bu Adni menunjukkan cara membuat kerupuk.

Bahan yang digunakan untuk satu resep adalah tepung beras 1,5 kilogram, tepung kanji satu kilogram dan garam serta bawang putih. Tepung beras yang digunakan oleh Bu Adni adalah buatan sendiri.

Sebelumnya, dia merendam beras semalaman lalu baru diselep, kemudian dikukus hingga matang. Dia memilih membuat tepung beras sendiri karena jika membeli tepung beras yang sudah jadi, rasanya berbeda dan sulit untuk dibentuk.

Cara pembuatan kerupuk Kluntung yang sulitKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Cara pembuatan kerupuk Kluntung yang sulit

"Setelah dikukus baru dicampur dengan bumbu garam dan bawang putih yang dsihaluskan. Lalu diuleni dengan tepung kanji serta sedikit air sampai kalis," jelas Bu Adni.

Proses membentuk kerupuk pun dimulai. Adonan kerupuk dibuat bulatan kecil. Lalu diatas nampan yang alasi terpung kanji, bulatan adonan dibentuk lonjoran, kemudian baru dicetak dengan bantuan potongan bambu yang diberi alas daun pisang.

"Setelah berbentuk lonjong baru diletakkan diatas potongan bambu. Lalu ditekan menggunakan jempol dari atas ke bawah adonan hingga bentuknya menggelung. Melingkar kayak rumah keong," kata Bu Adni.

Jika ingin kerupuk berwarna, cukup menambahkan pewarna makanan di adonan saat diuleni. Setelah dicetak, krupuk tersebut dikukus baru kemudian di jemur hingga kering. Saat dikukus, kerupuk dialasi dengan daun pisang agar tidak lengket dan rusak.

Menurut Bu Adni, proses tersulit adalah ketika mencetaknya. Tidak semua orang bisa, bahkan dia beberapa kali mengajari tetangganya untuk mencetak krupuk kluntung tapi tidak ada yang bisa.

"Akhirnya ya cuma saya yang bisa nyetak krupuk ini di Pasinan," jelas Bu Adni.

Sebelum di jemur, adonan kerupuk yang telah dibentuk harus dikukus terlebih dahuluKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Sebelum di jemur, adonan kerupuk yang telah dibentuk harus dikukus terlebih dahulu

Dia sendiri mengaku membuat kerupuk Kluntung sejak masih remaja dan belajar dari dari tetangganya yang bernama Mbok Ijah. Saat itu, Mbok Ijah juga pembuat krupuk Kluntung yang khas dari Pasinan.

"Mbok Ijah yang mengajari saya membuat kerupuk Kluntung. Keturunannnya ada juga yang buat kerupuk kluntung tapi nggak setiap hari. Kalau saya setiap hari sejak 3 tahun terakhir ini. Kalau buat kerupuknya yaa sudah lama tapi nggak rutin," jelasnya.

Dalam Satu hari, Bu Adni membuat satu resep kerupuk Kluntung dan menghasilkan 250 biji kerupuk mentah. Untuk 1dua plastik yang berisi 100 biji kerupuk mentah dihargai 25 ribu rupiah.

Menurutnya kerupuk kluntung tersebut biasanya disajikan saat hari raya dan hajatan baik untuk suguhan atau buah tangan untuk tamu yang datang. Jarang ada kerupuk kluntung untuk konsumsi sehari-hari. Pesanan semakin meningkat ketika menjelang lebaran dan saat musim hajatan.

Kerupuk Kluntung yang sudah digoreng bentuknya unik dari Dusun Pasinan Desa Singojuruh BanyuwangiKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Kerupuk Kluntung yang sudah digoreng bentuknya unik dari Dusun Pasinan Desa Singojuruh Banyuwangi

"Sekarang ini saya sudah stok buat pesanan lebaran tapi yang beli setiap hari selalu ada. Ada yang buat oleh-oleh sampai Kalimantan sana. Tapi saya nggak bisa buat banyak karena kendalanya ya cuma saya yang bisa nyetak. Pinginnya buat banyak untuk stok tapi tenaganya nggak kuat. Kalau pesanan banyak bisa sampai malam buatnya," jelas Bu Adni.

Perempuan berhijab tersebut memberikan tips agar kerupuk yang digoreng renyah yaitu sebelum digoreng, kerupuk harus diangin-anginkan atau djemur. Selain itu saat digoreng juga menggunakan minyak goreng yang panas dan banyak.

"Kerupuk dimasukkan ke dalam minyak jangan terlalu banyak. Karena kalau isinya terlalu banyak maka kerupuknya nggak akan renyah dan mengembang bagus kayak gini," jelasnya sambil menunjukkan kerupuk yang telah digoreng

Tertarik untuk mencoba kerupuk kluntung Pasinan? yuk datang ke Banyuwangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com