KOMPAS.com – Bukit Dewa Dewi adalah salah satu tempat wisata yang sedang ramai di Wonogiri belakangan ini.
Tempat wisata ini masih termasuk baru karena baru dikenal wisatawan pada momen libur Lebaran tahun 2024.
Bukit Dewa Dewi sebenarnya adalah bukit yang dijadikan kebun buah alpukat dan dibangun semacam taman di puncaknya.
Baca juga: Harga Tiket dan Jam Buka Bukit Dewa Dewi di Wonogiri yang Lagi Viral
Pengunjung bisa menyaksikan keindahan panorama alam dari ketinggian, terutama pada pagi hari yang cerah.
Kompas.com sempat berkunjung ke sana pada Jumat (3/5/2024). Jika ingin berkunjung ke Bukit Dewa Dewi, simak tipsnya berikut ini:
Bukit Dewa Dewi pas dikunjungi pada pagi hari. Itu karena udara masih sejuk dan belum terlalu panas.
Lihat postingan ini di Instagram
Apabila datang siang, maka wisatawan akan merasakan panasnya matahari, sehingga menjadi kurang bisa menikmati suasana.
Jam buka Bukit Dewa Dewi adalah pukul 05.00 WIB sebelum matahari terbit. Wisatawan bisa datang saat baru buka untuk menyaksikan sunrise.
Pada pagi yang cerah, matahari terbit akan muncul dari puncak perbukitan dengan kabut tipis di sekelilingnya.
Saat ini, untuk masuk ke Bukit Dewa Dewi memang belum ditarik tiket masuk. Namun, pengunjung harus membayar parkir. Selain itu, ada penjual minuman jika pengunjung haus.
Baca juga: Rute ke Bukit Dewa Dewi, Wisata Hits di Wonogiri
Namun, baik petugas parkir atau penjual minuman, hanya menerima pembayaran tunai. Oleh karena itu, bawalah uang tunai.
Tempat makan masih dalam proses pembangunan di Bukit Dewa Dewi. Hanya ada penjual minuman di area parkir.
Agar tidak lapar, bawa bekal saat berkunjung. Terlebih jika datang untuk menyaksikan sunrise karena belum ada penjual yang datang
Karena sedang viral, tempat wisata ini dikunjungi banyak orang, apalagi saat akhir pekan atau hari libur.
Baca juga: Bukit Dewa Dewi di Wonogiri, Taman Indah di Puncak Kebun Alpukat
Maka dari itu, sebaiknya datang pada hari kerja agar suasana lebih sepi, sehingga lebih bisa menikmati suasana.
Selain itu saat sedang ramai, bisa jadi area parkir di puncak penuh, sehingga wisatawan hanya bisa parkir di bawah. Menuju ke puncak lalu harus dilakukan dengan jalan kaki atau naik ojek.
Ada beberapa tempat foto di puncak, seperti di gardu pandang, patung, atau kolam. Wisatawan bisa bebas memilihnya.
Meski begitu, sebaiknya wisatawan tidak berlama-lama di spot foto agar bisa bergantian dengan pengunjung lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.