Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Barongsai hingga Takana Jo Kampuang

Kompas.com - 09/02/2008, 14:05 WIB

Barongsai itu perlahan-lahan membalikkan tubuh. Di atas tiang-tiang setinggi sekitar satu meter, barongsai betina itu menoleh ke kiri dan kanan. Detik berikutnya, singa kuning itu meloncati sejumlah patok besi, mengangkat kaki depannya, sebelum akhirnya berguling di tanah.

Riuh tepuk tangan penonton yang memadati halaman Klenteng See Hin Kiong, Padang, Kamis (7/2), langsung membahana. Di bawah cahaya ratusan lampion, atraksi barongsai dari Himpunan Bersatu Teguh (HBT) itu menjadi hiburan sekaligus puncak acara menyambut datangnya Tahun Baru Imlek 2559.

Tubuh Alexander dan Gesang, pemain barongsai itu, masih bersimbah peluh ketika penonton berebut mengucapkan selamat atas pertunjukan yang memukau. ”Kuncinya adalah latihan,” tutur Gesang, pemuda Muslim dari Jawa itu.

Dia sendiri tidak keberatan membawakan barongsai dalam acara pergantian tahun yang dirayakan warga Tionghoa itu. Baginya, kegiatan seni yang digeluti sejak beberapa tahun ini dibawakannya untuk menghibur orang lain.

Pelatih barongsai, Yongky Witarsah, membuka kesempatan bagi para peminat yang ingin menjadi pemain barongsai. ”Tidak ada batasan agama atau suku,” tutur Yongky.

Dan memang, sejumlah agenda seni yang diadakan menjelang pergantian tahun itu tidak sekadar ditujukan untuk masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek saja, tetapi juga untuk masyarakat umum. Terbukti, pengunjung klenteng malam itu datang dari berbagai daerah dengan aneka latar belakang.

”Kami terbuka saja. Masyarakat yang mau melihat upacara penyambutan Imlek kami persilakan juga,” papar Indra Budi Dermawan, Sekretaris Klenteng See Hin Kiong.

Klenteng yang terletak di kawasan Pondok, atau juga disebut Tanah Kongsi, memang menjadi pusat perayaan Imlek. Sejumlah wihara di kawasan itu merayakan Imlek dengan berdoa dan tidak mengadakan acara pertunjukan untuk umum.

Kelompok Gambang Long See Tong juga turut menyemarakkan saat pergantian tahun yang dimulai sejak pukul 20.00. Kelompok musik dari Himpunan Keluarga Lie-Kwee ini membawakan sejumlah lagu berbahasa Mandarin, seperti Tien Mik-Mik dan Wo Yo Ik Tuan Cing.

Kendati sejumlah pengunjung tidak paham arti lagu ini, mereka tetap mengelilingi kelompok yang beranggotakan lintas generasi itu. Apalagi, sejumlah lagu yang dibawakan mempunyai irama yang tidak asing di telinga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com