Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Luncurkan Aplikasi Wisata Berbasis Android

Kompas.com - 07/04/2014, 15:33 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berencana meluncurkan aplikasi pariwisata berbasis Android sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan berbagai potensi wisata yang ada di daerah setempat.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam keterangan pers kepada Antara di Surabaya, Minggu (6/4/2014) malam, menjelaskan pembuatan aplikasi promosi wisata itu dilatarbelakangi semakin tingginya penetrasi telepon seluler pintar (smartphone) di Indonesia dan berbagai negara.

"Sekarang penetrasi smartphone termasuk yang berbasis Android sangat tinggi. Bahkan, Indonesia adalah negara kelima terbesar dalam penggunaan smartphone, sehingga pemasaran pariwisata harus selalu relevan dengan kondisi pasar," katanya.

Anas mengatakan salah satu karakter konsumen wisata adalah "high involvement", yakni mereka akan mencari informasi sendiri tentang bagaimana potensi pariwisata di daerah yang akan dikunjungi.

Oleh karena itu, ketersediaan dan distribusi informasi menjadi kunci utama, sehingga internet menjadi salah satu sumber referensi utama bagi publik atau wisatawan.

"Sekarang banyak orang membuka internet lewat ponsel. Jika cara promosi kami tak relevan dengan kondisi itu, wisatawan akan kesulitan mencari informasi tentang Banyuwangi," ujarnya.

Pada aplikasi yang diberi nama "Banyuwangi Tourism" itu, wisatawan bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai potensi daerah berjuluk "The Sunrise of Java" itu, seperti aspek sejarah, sosial, kuliner, wisata alam dan budaya, serta peta obyek wisata daerah tersebut.

Guna melengkapi strategi tersebut, tambahnya, pihaknya terus mendorong terciptanya efek "word of mouth" alias kekuatan pemasaran dari mulut ke mulut. Banyuwangi ingin menciptakan percakapan yang positif melalui kampanye di media konvensional dan media sosial, seperti Twitter dan Facebook.

Selain itu, video tentang potensi wisata Kabupaten Banyuwangi juga sudah diunggah di Youtube dan telah dilihat ribuan kali oleh masyarakat dari berbagai negara.

"Kami terus mendorong cara-cara pengembangan dan pemasaran yang kreatif, menciptakan 'crowd' yang bisa mendatangkan kerumunan orang dan membangun percakapan positif tentang Banyuwangi di dunia online dan offline. Ini akan menciptakan word of mouth, kekuatan pemasaran berbasis rekomendasi antar-teman atau dari mulut ke mulut yang sangat efektif," sambung Anas.

Anas menambahkan pariwisata adalah sektor yang bisa dengan cepat menciptakan perputaran ekonomi di masyarakat dan jika bisa dioptimalkan, pariwisata Banyuwangi akan memberi banyak dampak positif bagi masyarakat.

"Pariwisata menjadi salah satu pendorong gerak ekonomi masyarakat, berpadu dengan sektor lainnya, seperti pertanian dan industri pengolahan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com