Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bahaya di Pantai dan Cara Menghindarinya

Kompas.com - 03/09/2014, 17:17 WIB
Michael

Penulis

KOMPAS.com - Pergi ke pantai tampak seperti sebuah kegiatan yang tidak berbahaya. Nyatanya, ada bahaya-bahaya mengintai yang dapat membuat liburan di pantai menjadi sebuah masalah besar. Berikut beberapa hal paling berbahaya di pantai dan cara menghindarinya.

Arus balik.  Arus balik (rip current) merupakan gelombang yang bergerak dari dalam laut ke pantai dan bergerak kembali ke laut. Biasanya arus ini yang menarik perenang ke dalam air. Arus tersebut adalah bahaya utama bagi para pelancong di pantai.

Jika Anda terjebak di dalam arus balik, cara terbaik untuk selamat adalah dengan berenang mengikuti arus, bukan melawan arus. Lalu berenang sejajar dengan garis pantai sampai akhirnya di ujung arus. Kebanyakan korban dari arus balik meninggal karena kelelahan, bukan tenggelam, sebab mereka berusaha untuk berenang melawan arus dan akhirnya kalah.

Terbakar matahari. Tidak menyenangkan merasakan terbakar matahari hingga seakana-akan menjadi lobster rebus setelah melewatkan hari di pantai. Jangan dianggap sepele, sebab luka bakar bisa berbahaya bahkan mematikan.

Gejala gangguan panas termasuk terbakar matahari adalah kram karena panas, kelelahan, dan stroke karena panas yang dapat mengakibatkan kematian. Luka bakar karena matahari bisa memakan waktu hingga 24 jam untuk menunjukkan kerusakan penuh. Jika luka bakarnya serius, disertai sakit kepala, menggigil atau demam, segera cari pertolongan medis.

Lubang di pasir. Anda mungkin ingin berpikir dua kali sebelum menggali lubang di pasir pantai. Jumlah kematian atau luka-luka yang disebabkan oleh jatuh karena lubang pasir lebih banyak daripada serangan hiu. Seperti terjadi pada seorang lelaki berusia 26 tahun meninggal setelah terowongan pasir yang dia gali akhirnya runtuh.

Baru-baru ini, bocah berusia 12 tahun meninggal setelah terjebak di dalam terowongan pasir. Lubang besar yang digali di pasir akan runtuh kecuali ditopang dan dapat melukai Anda atau orang lain di pantai. Jangan menggali lubang lebih dalam dari lutut Anda dan tutup lubang-lubang yang Anda lihat di pantai.

Bakteri E. coli. Sedikitnya sembilan orang meninggal di Florida, Amerika Serikat di tahun 2014 karena bakteri pemakan daging yang hidup di air laut yang hangat bernama Vibrio vulnificus. Tetapi jenis E. Coli lebih umum ditemukan di pantai dan danau dan merupakan indikator kontaminasi kotoran di dalam air.

Gejalanya termasuk muntah, diare berdarah, sakit perut yang parah, dan demam ringan. Untuk mencegah kena penyakit, cari tahu kualitas air setempat. Jangan lupa untuk sering mencuci tangan di pantai dan usahakan untuk tidak meminum air laut saat berenang.

Ubur-ubur. Dari 2.000 spesies ubur-ubur, hanya 70 yang serius membahayakan atau terkadang membunuh orang. Ubur-ubur kotak adalah kelas yang paling berbahaya karena memiliki tentakel yang berisi jarum dan racun yang mematikan.

Tetapi sengatan dari ubur-ubur yang paling umum menghasilkan rasa sakit, gatal, dan ruam merah yang berlangsung selama beberapa hari. Gunakan alas kaki yang dapat melindungi diri dari ubur-ubur. Jika tersengat ubur-ubur, cara terbaik untuk menentukan bagaimana luka sengat seharusnya diobati adalah dengan proses identifikasi spesies oleh ahli kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com