Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juni, Purbalingga Gelar Festival Gunung Slamet

Kompas.com - 11/05/2015, 15:38 WIB
PURBALINGGA, KOMPAS.com- Festival Gunung Slamet (FGS) yang digelar 4-6 Juni 2015 diharapkan dapat menjadi ikon kunjungan wisata ke Purbalingga, kata Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga Subeno.

"FGS baru pertama kalinya digelar dan dipusatkan di Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, dan menjadi agenda wisata di Jawa Tengah," katanya di Purbalingga, Jumat (8/5/2015).

Bahkan, kata dia, FGS akan digelar pada 2016 dengan dukungan Pemerintan Provinsi Jawa Tengah seperti halnya "Dieng Culture Festival" yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.

Ketua Panitia FGS Tridaya Kartika mengatakan bahwa festival tersebut akan mengangkat pariwisata Purbalingga dan potensi desa wisata yang ada di kabupaten itu khususnya Desa Wisata Serang.

"Pariwisata Purbalingga sudah diperhitungkan menjadi bagian destinasi wisata di Jateng sehingga melalui festival ini, akan semakin memperkuat bahwa Purbalingga merupakan kota tujuan wisata," katanya.

Selain itu, kata dia, FGS juga ingin menegaskan bahwa wisata di sekitar Gunung Slamet tetap aman meskipun gunung yang berada di antara Kabupaten Purbalingga, Pemalang, Tegal, Brebes, dan Banyumas tersebut masih berstatus "Waspada".

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa FGS dimulai pada tanggal 4 Juni 2015, pukul 06.30-12.00 WIB, dengan kegiatan berupa prosesi pengambilan air dari Tuk Sikopyah yang selanjutnya diarak menuju Balai Desa Serang.

Menurut dia, Tuk Sikopyah merupakan mata air besar di lereng Gunung Slamet yang berada di wilayah Dusun III, Desa Serang.

Selain menjadi sumber air kehidupan ribuan warga Purbalingga, lanjut dia, Tuk Sikopyah juga menghidupi warga Kabupaten Pemalang.

"Mata air Sikopyah merupakan mata air terbesar dan tak pernah kering sepanjang waktu. Air Sikopyah diyakini mampu membawa berkah, kesehatan, menjunjung derajat orang yang meminumnya, dan konon mampu menjadikan awet muda," katanya.

Ia mengatakan bahwa prosesi pengambilan air Tuk Sikopyah akan dikemas apik dan tanpa mengurangi nilai keskaralan upacara adat.

Menurut dia, prosesi pengambilan air akan diiringi seni tradisional desa setempat, yakni seni Gumbeng.

"Daya tarik prosesi pengambilan air Sikopyah ini memiliki nilai jual yang tidak ditemukan di wilayah lain," ujarnya

Selanjutnya, kata dia, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 09.00-16.00 WIB, digelar pentas seni budaya lokal dan pasar rakyat.

"Di sela-sela kegiatan tersebut juga akan dilakukan penanaman pohon turus gunung sepanjang jalur Sikopyah," katanya.

Menurut dia, puncak kegiatan FGS dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2015 mulai pukul 09.00 WIB berupa pergelaran wayang ruwat tunggal, prosesi pembagian air Sikopyah yang sebelumnya ditempatkan pada "lodong" (tempat) air, kirab budaya dan hasil bumi, serta pada malam harinya digelar pentas seni kontemporer.

"Air yang telah diambil dengan 'lodong' (tempat) dari bambu, setelah dikirab menuju Balai Desa Serang, dan disemayamkan sehari, kemudian akan dibagikan secara simbolis kepada sesepuh desa disekitar Gunung Slamet yang memanfaatkan air Sikopyah. Puncak festival ini digelar di kawasan Lembah Asri, Desa Wisata Serang," katanya.

Terkait kegiatan tersebut, Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto mengharapkan FGS akan mampu mengangkat Kabupaten Purbalingga sebagai destinasi wisata di Jateng serta mengangkat budaya masyarakat di sekitar kaki Gunung Slamet.

"Saya berharap, dalam kegiatan festival, seni tradisi dan seni kontemporer yang ditampilkan dikemas secara apik dan menarik sehingga layak jual bagi wisatawan, tidak hanya menjadi tontonan massal saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Travel Update
Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Travel Update
Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Travel Update
DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

Travel Update
Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Travel Update
Spot Foto di Taman Sejarah Bandung, Foto Bersama Wali Kota

Spot Foto di Taman Sejarah Bandung, Foto Bersama Wali Kota

Jalan Jalan
Pembangunan Gereja Tertinggi di Dunia Hampir Rampung Setelah 144 Tahun

Pembangunan Gereja Tertinggi di Dunia Hampir Rampung Setelah 144 Tahun

Travel Update
Harga Tiket Menara Eiffel di Perancis Akan Naik 20 Persen per Juni

Harga Tiket Menara Eiffel di Perancis Akan Naik 20 Persen per Juni

Travel Update
Roma Akan Bangun Jalur Ramah Pejalan Kaki di Sekitar Area Bersejarah

Roma Akan Bangun Jalur Ramah Pejalan Kaki di Sekitar Area Bersejarah

Travel Update
Usai Turbulensi Fatal, Singapore Airlines Ubah Aturan Makan di Pesawat

Usai Turbulensi Fatal, Singapore Airlines Ubah Aturan Makan di Pesawat

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terkini TMII, Tempat Wisata Favorit di Jakarta

Harga Tiket Masuk Terkini TMII, Tempat Wisata Favorit di Jakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com