KOMPAS.com — Indonesia masih terus melaju di seleksi World Halal Tourism Award 2016, dengan 12 nomine berjajar di daftar finalis. Sebelumnya pada 2015, Indonesia meraih tiga penghargaan dari ajang serupa.
Salah satu finalis yang punya peluang besar menyabet penghargaan tahunan tersebut adalah Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Nanggroe Aceh Darussalam. Bandara ini menjadi finalis untuk kategori World's Best Airport for Halal Travellers.
Dalam daftar finalis—yang berisi 5 nomine per kategori—bandara ini masih menempati posisi paling atas. Meski secara fisik harus diakui tak lebih unggul dibandingkan 4 nomine lain, Bandara Sultan Iskandar Muda punya keunggulan di sisi lain sebagai kompensasi.
“Faktor yang dilihat itu banyak. Yang pasti, bandara ini memenangkan Airport Ramah Wisatawan Muslim Terbaik di Kompetisi Pariwisata Halal Nasional Indonesia. Itulah mengapa kami endorse untuk maju ke level dunia,” tutur Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata, di Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Meski begitu, kata Sofyan, memenangi penghargaan dunia tetaplah tidak mudah. Karena itu, ujar dia, setiap dukungan masyarakat melalui pemberian suara (vote) di situs web World Halal Tourism Award 2016 bakal punya arti penting, baik untuk pemenangan bandara ini maupun 11 finalis lain yang juga berasal dari Indonesia.
"Kalau semua bersatu vote 12 wakil Indonesia di World Halal Tourism 2016, semua (kompetitor) pasti bisa kita kalahkan,” kata Sofyan.
Keyakinan Sofyan soal arti penting dukungan suara warga Indonesia, salah satunya datang dari hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII). Riset itu mendapati, setengah dari 256,2 juta penduduk Indonesia pada 2016 sudah terhubung ke internet dan memiliki e-mail.
Merujuk data tersebut, lanjut Sofyan, seharusnya Indonesia bisa dengan mudah mengalahkan UEA, Turki, Mesir, Arab Saudi, Malaysia, Singapura, dan Thailand, yang juga punya finalis di World Halal Tourism Award 2016. "Itu kalau kita bersatu. Jika tidak, kemenangan hanya mimpi," imbuh dia.
Apa keunggulan Bandara Sultan Iskandar Muda?
Khusus untuk World's Best Airport for Halal Travelers, Sofyan berpendapat Bandara Sultan Iskandar Muda International Airport sudah sangat layak berkibar di level wisata halal dunia. Lagi pula, pemandangan halal tersaji sepenuhnya di sana.
Wanita dengan rambut terurai, misalnya, tak akan ditemukan di bandara tersebut. Makanan halalnya pun bisa dengan mudah dicari. “Malahan makanan tidak halal tidak tersedia,” kata Sofyan sembari menegaskan faktor-faktor itu turut menjadi pertimbangan untuk hasil akhir seleksi.
Lalu, pengunjung bisa dengan mudah menemukan mushala untuk beribadah. Arsitektur bandara pun dirancang sangat islami, dengan bentuk kubah laiknya di masjid. Unsur estetika dalam arsitekturnya merupakan paduan antara arsitektur Islam, modern, dan nilai lokal di bagian interior.
“Bandara ini terdiri dari tiga kubah yang sangat besar. Tiga kubah ini melambangkan tiga keistimewaan Aceh, yaitu agama, budaya, dan pendidikan," papar Sofyan.
Bahkan, tutur Sofyan, bentuk itu kerap membuat orang mengira Bandara Sultan Iskandar Muda adalah masjid. "Ada juga yang mengatakan saat landing merasakan sensasi seperti di Timur Tengah. Silakan datang ke Aceh kalau tak percaya,” kata dia.
Adapun untuk rute Internasional, maskapai yang tersedia di bandara tersebut antara lain AirAsia, Firefly, Garuda Indonesia, dan Mid East Jet.