"Filosofinya proximity (kedekatan)," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya seusai Rapat Koodinasi (Rakor) Cross Border 2017 di Alila Hotel Jakarta, Jumat (8/12/2017) terkait alasan mendasar menyelenggarakan festival di perbatasan Indonesia.
Arief mengatakan kedekatan wilayah dan budaya bisa dimanfaatkan untuk menarik kunjungan wisman. Ia mencontohkan pariwisata lintas batas negara di wilayah Eropa.
"Kenapa Eropa besar sekali (kunjungan wisata) karena mereka overland kecuali UK. Tapi begitu di daratan, seperti Holland di atas 93 persen yang berdampingan. Kenapa overland mudah orang meski lebih dari 2 jam, overland itu perjalanannya dianggap wisata," ujarnya.
Ia menargetkan dengan 214 event di area lintas batas Indonesia bisa menaikkan kunjungan wisman lintas batas sebanyak 20 persen pada tahun 2018.
Kementerian Pariwisata menganggap event dalam Calender Event Cross Border 2018 juga menstimulus wilayah perbatasan dalam membangun infrastruktur.
Hal itu sejalan dalam program Nawacita pemerintah Jokowi-JK yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan serta membangun citra positif daerah lintas batas.
Untuk mencapai target tersebut, tahun ini Kemenpar menggelar sebanyak 214 event di 29 area yang tersebar di 8 wilayah yaitu Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Papua, Kalimantan Barat, Riau, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Timur.
https://travel.kompas.com/read/2017/12/09/154200127/214-agenda-wisata-akan-ramaikan-perbatasan-indonesia-pada-tahun-2018